REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hukum dan Komunikasi Politik Partai Demokrat, Ferdinand Hutapean membantah partainya akan bergabung dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK. Bantahan ini setelah kabar pergantian Khofifah Indar Parawansa dari Menteri Sosial.
"Kaitan reshuffle karena majunya Khofifah di Pilgub Jatim, Pak SBY yang bertemu Pak Jokowi di istana, hingga AHY bertemu pak Jokowi-JK di kawinan Kahiyang, tidak ada hubungan dengan Demokrat masuk kabinet," kata Ferdinand, Kamis (22/11).
Pertemuan SBY dengan Jokowi di istana, menurutnya membahas soal revisi UU Ormas dan persoalan ekonomi. Jadi, sikap partai Demokrat bukan pendukung dan bukan oposisi. Diakuinya Demokrat sudah tiga kali ditawari masuk kabinet.
"Tapi kami menegaskan tetap menjadi penengah tidak jadi oposisi dan tidak mendukung. Kalau ada yg bagus kita dukung kalau yang ada kurang baik kita ingatkan," terangnya.
Soal posisi AHY, Demokrat menilai akan bagus bila AHY tetap di luar pemerintahan dan bersafari politik. Ini untuk menyiapkan AHY agar lebih mengenal indonesia, dan seluruh indonesia bisa mengenal dia. "Jadi tidak ada keinginan mas AHY dan demokrat masuk kabinet," tegasnya.