REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Bencana angin puting beliung yang disertai hujan lebat melanda dua desa di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yakni desa Tambak Rejo dan Tambak Sumur kecamatan Waru, Rabu (22/11) sore. Akibat puting beliung tersebut, setidaknya 606 rumah mengalami kerusakan.
"Di Sidoarjo kemarin itu (akibat puting beliung) yang rusak 606 unit rumah, dan 7 fasilitas umum," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sudarmawan kepada Republika, Kamis (23/11).
Darmawan melanjutkan, seberapa parah kerusakan bangunan-bangunan tersebut belum bisa dipastikan karena masih dilakukan penaksinar (assessment). Karena itu, selama melakukan penaksiran tersebut, rumah-rumah warga untuk sementara waktu ditambal menggunakan terpal.
"606 unit rumah itu sekarang masih di-assessement, mana yang ringan, yang sedang, yang berat, karena semalem itu kan listriknya mati,” kata dia.
Dia menambahkan BPBD sudah mengirimkan bantuan berupa 500 terpal untuk menutupi rumah yang kena puting beliung. “Itu sifatnya sementara saja, sambil nanti assessment-nya butuh berapa," ujar Sudarmawan.
Sudarmawan memastikan, akibat peristiwa tersebut tidak ada masyarakat yang mengalami luka serius. Dari 36 korban, lanjut Darmawan, semuanya hanya mengalami luka ringan, dan bahkan saat ini sudah kembali ke kediamannya masing-masing.
Darmawan juga mengungkapkan, ada 100 orang warga masyarakat yang mengungsi ke balai desa dan sekolah-sekolah akibat peristiwa puting beliung itu. Namun, saat pemasangan terpal sudah sepenuhnya dilakukan, warga masyarakat yang mengungsi tersebut sudah boleh kembali ke rumah masing-masing.
Dalam peristiwa tersebut, kata Darmawan, BPDB Jatim menyalurkan 100 selimut dan 500 terpal untuk membantu para korban. Tak hanya itu, BPBD Jatim juga menyalurkan sandang, dan juga family kids, atau perlengkapan untuk anak-anak, seperti pakaian dan sebagainya.