Rabu 22 Nov 2017 16:23 WIB

Pemkot Malang Siapkan 1.100 Peserta Siaga Bencana

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Bencana alam (ilustrasi).
Foto: Antara/Embong Salampessy
Bencana alam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Malang menyiapkan sekitar 1.100 peserta siaga bencana. Peserta ini disiapkan dalam mengahadapi musim penghujan dan dampaknya untuk beberapa waktu ke depan.

Kepala BPBD Kota Malang, Hartono mengatakan, Indonesia terutama Kota Malang telah memasuki musim penghujan belakangan ini. Pada Desember sampai Januari tahun depan, dia melanjutkan, curah hujan akan berada pada batas tinggi-tingginya.

"Untuk menghadapi yang katanya akan ada ancaman bencana itu, kita menyiapkan 1.100 peserta siaga bencana," ujar Hartono kepada Republika, Rabu (22/11).

Menurut Hartono, ribuan peserta siaga bencana itu terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Dengan kata lain, seperti TNI, Polri, Komunitas, relawan, rumah sakit, perguruan tinggi dan instansi-instansi lainnya. Mereka akan siaga dan menjalin komunikasi dengan pihaknya dalam mengahadapi ancaman bencana selama musim penghujan.

"Kita bisa tingkatkan kewaspadaan, saling berkoordinasi dan berbagi informasi karena selama ini kita sering menerima informasi hoax yang menggangu kami. Karena itu, kita gunakan agen bencana terpercaya di Malang ini," tegas dia.

Di kesempatan lain, Wakil Walikota Malang Sutiaji menyampaikan, wilayahnya merupakan salah satu daerah rawan bencana di Indonesia. Hal ini terbukti jika dilihat dari aspek geografis, klimatologis dan demografis.

Dari sisi letak geografis, kata dia, Kota Malang berada di dataran tinggi dengan aliran sungai brantas. Lokasi ini dianggap dapat berpotensi menjadi sumber bencana seperti longsor dan banjir. Untuk itu, pihaknya menyiapkan ribuan peserta siaga bencana guna terjalin koordinasi yang baik antar semua elemen.

Dia berharap, perangkat daerah mampu menyiapkan sarana dan prasarana serta SDM yang memadai. Kemudian kepada segenap camat dan lurah diharapkan segera mengaktifkan semua pos-pos kebencanaan. "Dan jangan lupa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dan melaporkan situasi kondisi wilayah masing-masing," jelas Sutiaji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement