REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, meminta semua stakeholders bekerja bersama-sama membersihkan Sungai Citarum yang tercemar. Luhut pun meminta, agar Kapolda Jabar tegas menindak pelaku pencemaran Sungai Citarum.
"Kapolda, hajar saja (pencemar lingkungan,red) sesuai aturan yang ada, enggak usah ragu, saya back up," ujar Luhut saat memberika sambutan pada acaraLokakarya Penataan Sungai Citarum, di Hotel Aryaduta, Rabu (22/11).
Luhut mengatakan, masalah pencemaran Sungai Citarum ini merupakan urusan bersama. Kalau ada pengusaha yang melanggar, jelas ada undang-undangnya. "Itu bisa pidana. Jadi harus bersama-sama menangani Citarum ini. Selama ini, kita bicara tak terintegrasi sendiri-sendiri aja," katanya.
Luhut menegaskan, Kapolda sebaiknya libas saja kalau ada pelanggar lingkungan tak usah takut. Karena, kalau tak seperti itu, mau bagaimana lagi. Pencemaran Sungai Citarum ini, akan berdampak pada generasi muda.
"Merkuri ini, melibas semua partai tanpa melihat partainya apa, agama apa, suku apa, ini menjadi musuh bersama. Ayok jalan bersama, enggak ada yang perlu kita takutin Pak Presiden beri otoritas penuh kok sepanjang untuk kepentingan warga kita," katanya.
Luhut pun mengaku senang, karena Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sangat peduli dengan pencemaran Sungai Citarum. Oleh karena itu, ia menitipkan pada semua pihak terkait agar bisa kerja sama.
"Saya bilang, ke Pak gubernur, ente selesai jadi gubernur akan dikenang kalau bereskan Sungai Citarum. Pangdam, Kapolda juga harus peduli ini merkuri bahaya sekali," katanya.
Menurut Luhut, agar semua bisa bekerja sama dalam menangani pencemaran Sungai Citarum, ia mengundang semua pihak untuk duduk bersama. Karena, sampah ini harus menjadi perhatian bersama yang harus ditanggulangi untuk mendukung pariwisata di Indonesia.
"Limbah juga ini jadi masalah kalau kotor ga akan yang tertarik datang ke Indonesia, Sungai Citarum kalau ga dibersihkan, ini masalah serius," katanya.