Rabu 22 Nov 2017 10:34 WIB

Gubernur Jatim Jadi Warga Kehormatan Sulsel

Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Gubernur Jawa Timur Soekarwo

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo memberi gelar warga kehormatan Sulsel kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada pembukaan Workshop Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), di Surabaya, Selasa malam.

"Kami tidak main-main dalam memberikan penghargaan ini dan telah dirumuskan dalam satu pertemuan. Kalau Jawa Timur baik maka baiklah Indonesia. Kalau Indonesia baik maka baiklah orang Bugis Makassar. Terima kasih telah memberikan kenyamanan, keadilan, tegas dan sederhana," kata Syahrul dalam rilis yang diterima di Makassar, Rabu (22/11).

Gelar yang diberikan berupa nama I Lewang Daeng Manimbang. Arti dari nama tersebut adalah pemimpin yang tegas dalam pendirian dan adil dalam bertindak untuk masyarakatnya. Serta pemimpin yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakatnya.

Penyerahan penghargaan ini, menurut Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mewakili masyarakat Sulsel yang berjumlah sekitar sembilan juta orang.

"Saya mewakili masyarakat Sulsel memberi gelar kehormatan pada Gubernur Jawa Timur atas jasa, dukungan, dan perhatian kepada Sulsel agar lebih gemilang, maju, mandiri, dan modern dalam bingkai kebersamaan," tutur Syahrul.

Pemberian gelar kehormatan ini ditandai dengan pemasangan Recca'atau songkok khas Kabupaten Bone, Sulsel. Pada pembukaan workshop tersebut, ditampilkan tarian kolaborasi yang menyatukan budaya Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Tari Pakkarena ditampilkan bersamaan dengan tari bedhaya madakirana.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengaku sulit menerima penghargaan tersebut karena dianggap sangat berat. Namun karena menjadi keyakinan akan menjadi simbol bahwa kebhinekaan adalah sesuatu yang mutlak di Indonesia, penghargaan itu harus diterima.

"Semoga saya dapat menjalankan beban berat yang diamanatkan 9 juta warga Sulsel dan masyarakat Jatim semakin erat hubungannya dengan penduduk nusantara yang dicanangkan kerajaan Majapahit. Berbeda tapi tetap satu kekuatan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement