Selasa 21 Nov 2017 14:12 WIB

Fahri Hamzah: Setya Novanto Masih Ketua DPR RI

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Ketua DPR RI Setya Novanto (kiri) bersama Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memimpin Rapat Paripurna ke-32 masa persidangan V tahun sidang 2016-2017 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/7).
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Ketua DPR RI Setya Novanto (kiri) bersama Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memimpin Rapat Paripurna ke-32 masa persidangan V tahun sidang 2016-2017 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah menyatakan, meski saat ini Setya Novanto menjadi tahanan KPK, jabatan kursi Ketua DPR RI tidak mengalami kekosongan. Maka dengan demikian, kata Fahri, saat ini belum perlu dilakukan penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPR RI menggantikan Novanto.

"Dia (Novanto) masih ketua DPR RI, jangan dibilang kosong. Tidak ada yang kosong jabatan ketua," tegas Fahri, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11)

Tidak hanya itu, Fahri Hamzah juga mengatakan, bahwa Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) belum bisa menonaktifkan Novanto. Dia beralasan, itu berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3), seseorang baru bisa dinonaktifkan dari jabatan Ketua DPR bila sudah berstatus terdakwa. "Sedangkan (Novanto) masih berstatus tersangka belum terdakwa," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan memberikan apresiasi kepada Novanto yang siap mengikuti proses hukum atas kasusnya tersebut. Kemudian, para pimpinan DPR RI sendiri terus berkordinasi untuk melakukan rapat pimpiman menyikapi soal Novanto yang kini menjadi tahanan KPK.

Namun, rapat pimpinan tersebut baru akan dilakukan pada pekan depan. Mengingat pada pekan ini pimpinan DPR RI tengah bertugas keluar kota maupun luar negeri. Sementara rapat tersebut harus dihadiri oleh seluruh pimpinan. "Insya Allah pekan depan. Dalam artian semuanya harus kumpul karena mekanismenya seperti itu," jelas politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement