REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan besar Australia membuka layanan permohonan visa untuk berkunjung ke Australia secara online. Sistem baru tersebut dibuat untuk memudahkan layanan pendafataran visa sehingga lebih efisien.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan, e-visa akan membantu lebih banyak warga Indonesia berkunjung ke Australia pada saat yang tepat untuk periode puncak selepas musim panas di negara tersebut.
"E-visa yang baru akan mempermudah mereka dari setiap penjuru Indonesia untuk mengajukan aplikasi visa tanpa harus meninggalkan rumah," kata Paul Grigson dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (21/11) di Jakarta.
Berdasarkan data kedutaan besar Australia, sepanjang 2016-17 warga Indonesia mengajukan lebih dari 118 ribu aplikasi visa kunjungan. Pada Desember 2016 jumlah wisatawan Indonesia juga mengalami meningkat 40 persen dibandingkan dengan kurun waktu yang sama pada tahun sebelumnya.
"Permohonan aplikasi visa warga Indonesia untuk berkunjung ke Australia semakin tinggi setelah diberlakukannya permohonan visa tiga tahun multiple entry untuk pengunjung dari Indonesia," kata Grigson.
Grigson mengatakan, pengunjung Indonesia ke Australia tertarik dengan makanan yang segar dan beragam kuliner internasional, budaya kopi yang tersohor, belanja dan gaya hidup luar ruang. Indonesia merupakan negara terbesar ketiga untuk permohonan visa kunjungan ke Australia.
E-visa saat ini tersedia di lebih dari 200 negara dan kawasan di seluruh dunia. Pengajuan secara online bisa dilakukan warga Indonesia melalui https://online.immi.gov.au/lusc/login 24 jam.
Advertisement