Senin 20 Nov 2017 10:07 WIB

6,5 Juta Anak Indonesia Belum Tersentuh Layanan PAUD

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Bilal Ramadhan
 Siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) mendengarkan dongeng di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) mendengarkan dongeng di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengklaim, keikutsertaan anak-anak pada program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) meningkat pesat ditingkat Asia dan Dunia. Estimasi presentase anak-anak berusia 3 hingga 6 tahun pada layanan PAUD di Indonesia sudah mencapai lebih dari 72,35 persen.

Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD Kemendikbud Ella Yulaelawati mengatakan, masyarakat lokal di lebih dari 57.526 desa telah mendapatkan layanan PAUD. "Sisanya, sekitar 34,84 persen atau 6,5 juta dari 23.737 desa memang masih belum mendapat layanan PAUD," kata Ellamelalui siaran pers kepada Republika, Senin (20/11).

Menurut Ella, peningkatkan kualitas dan perkembangan PAUDtelah masuk dalam agenda Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDG). Karenaitu, dalam pelaksanaan pencapaian TPB tersebut, pemerintah memandang perlu adanya penyelerasan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-N).

"Selain itu, untuk peningkatan kualitas kami juga sering menggelar seminar atau lokakarya Nasional. Seperti seminar yang digelar di Tangerang sejak Ahad (19/11), dan diikuti 400 guru PAUD terpilih se-Indonesia," jelas dia.

Lokakarya tersebut, juga sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Internasional 2017 yang diperingati setiap tanggal 20 November 2017 dan penghargaan Anugerah PAUD tingkat Nasional tahun 2017.

Ella juga menargetkan, pada tahun 2030 mendatang, dunia berkomitmen memastikan semua anak perempuan dan laki-laki memperoleh akses terhadap perkembangan, perawatan, dan PAUD bermutu atau disebut dengan PAUD Universal. Dengan begitu, anak-anak akan siap memasuki pendidikan dasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement