REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi kinerja bawahannya bersama TNI dalam upaya pembebasan sandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari desa-desa di Tembagapura, Papua. Dia pun mengimbau warga sipil yang dibebaskan itu tidak kembali ke wilayah tersebut.
"Tehadap masyarakat yang tadi disandera, ini kalau bisa dikembalikan mereka ke tempat asalnya karena mereka pendulang liar yang ada di Utikini dan yang lain ini, mereka adalah pendulang liar Freeport," ujar Tito di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Ahad (19/11).
Sebanyak 344 sandera yang dibebaskan, sebagian besar merupakan warga pendatang yang melakukan pendulangan emas liar di aliran sungai limbah Freeport. Menurut Tito yang sempat menjadi Kapolda Papua selama dua tahun, hal ini sudah menjadi masalah sejak lama.
"Itu ribuan orang yang mendulang liar di sana. Menimbulkan banyak sekali masalah sosial, narkotika dan HIV," kata dia.
Oleh karena itu, momentum adanya peristiwa pembebasan ini, Tito mengimbau warga yang telah dibebaskan tidak mengulangi kegiatan serupa. "Sebaiknya jangan kembali lagi. Kalau kembali lagi, selain akan bisa disandera lagi, juga menimbulkan masalah sosial," kata Tito.
Sejak Jumat (17/11) pukul 15.00 WITA sore, jumlah warga sipil yang berhasil dievakuasi aparat adalah 344 orang. Sedangkan yang belum dievakuasi berjumlah sekitar seribu orang. Polri dan TNI masih melakukan penjagaan pada mereka sembari memburu buronan yang bersembunyi.
Panglima TNI Beri Penghargaan Prajurit Penumpas KKB di Papua