Ahad 19 Nov 2017 20:13 WIB

Jimly: Anggota Dewan Sebaiknya Jaga Jarak dengan Setnov

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Jimly Asshiddiqie.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Jimly Asshiddiqie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Jimly Asshiddiqie mengimbau anggota dewan dan pimpinan dewan tidak terlalu membela Setya Novanto. Bahkan menurut Jimly, sebaiknya dengan adanya kasus yang menimpa Novanto, anggota dewan harus mulai memperhatikan posisinya.

"Saya anjurkan jangan (membela). Justru mengambil jarak," ujar Jimly di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Ahad (19/11).

 

Menurut Jimly hal ini juga sebagai edukasi masyarakat untuk membedakan mana urusan pribadi dan mana institusi. Dia mengatakan serentetan hal dan kasus yang dialami Novanto merupakan perilaku pribadi sehingga tanggung jawabnya juga harus dilakukan secara pribadi.

 

Jika pribadi melakukan perilaku pelanggaran hukum maka harus dipertanggungjawabkan secara hukum. Dengan demikian, menurut dia, DPR juga tidak boleh ikut dijelekkan karena perilaku ketua DPRnya yang menjadi tersangka kasus KTP-el.

 

"Ini urusan pribadi orang," kata dia.

 

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini pun berpesan pada Novanto, sebagai tokoh agar menunjukkan sikap negarawan yang baik. Novanto harus siap diproses hukum secara apa adanya.

 

"Terbuka saja. Kalau tidak salah nanti akan kelihatan tidak salahnya dimana jadi kita harus bangun tradisi beretika. Bukan hanya hukum yang kita tegakkan, tapi etika berbangsa juga, etika sebagai pejabat publik kan jadi contoh," kata dia.

 

Jimly: Masyarakat Jangan Berlebihan Menghakimi Setnov

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement