REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG — Penjualan bahan dan kemeja batik siap pakai khas Kota Palembang, Sumatera Selatan dalam dua bulan terakhir mengalami sedikit peningkatan.
"Permintaan bahan dan pakaian jadi motif batik khas kota ini mengalami peningkatan sekitar 30 persen, kondisi tersebut salah satunya dipengaruhi banyaknya acara pesta pernikahan yang biasanya berlangsung hingga beberapa bulan ke depan," kata Melly, pedagang di pusat penjualan cendera mata kawasan pertokoan Ilir Barat Permai Palembang, Sabtu (18/11).
Menurut dia, penjualan sekarang ini mulai membaik, diharapkan permintaan masyarakat bisa terus meningkat sehingga pengerajin batik di daerah ini kembali bergairah. Selain dari masyarakat umum, diharapkan terjadi peningkatan permintaan batik dan kerajinan khas Palembang lainnya dari wisatawan nusantara dan mancanegara.
"Kami mengharapkan menjelang akhir tahun 2017 ini banyak wisatawan berlibur ke Bumi Sriwijaya ini dan membeli cendera mata untuk koleksi dan dibagikan kepada keluarga dan teman-teman di daerah asalnya," harap pedagang.
Dia menjelaskan, untuk menghadapi peningkatan permintaan masyarakat dan wisatawan, pihaknya berupaya menyiapkan stok terutama barang-barang yang sering dicari pembeli. Barang yang paling diminati atau paling sering dicari pembeli seperti batik motif jupri, motif kain tenun songket, dan kain jumputan sutra.
Mengenai harga jual, satu buah kemeja batik siap pakai ditawarkan Rp 75 ribu hingga Rp 250 ribu per buah, dan kain jumputan dijual dengan harga Rp 180 ribu per meter. Sementara cenderamata kain tenun songket dijual dengan harga harganya bervariasi tergantung dengan bahan benang sutra dan benang emas yang digunakan.
“Yakni berkisar Rp 1,8 juta hingga Rp 10 juta perstel terdiri satu potong kain dan selendang songket, ujar pedagang itu pula.