REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sabtu (18/11), menggelar Apel Akbar serentak di sejumlah tempat seperti di Tegal dan Surabaya untuk memperingati Milad Muhammadiyah ke-105 dengan menekankan pada ruh-ruh keislaman dan nasionalisme.
Wakil Ketua Majlis Tabligh PP Muhammadiyah, Fahmi Salim Zubair mengatakan, Apel Akbar ini diselenggarakan selain sebagai peringatan Milad Muhammadiyah, juga untuk konsolidasi dan menguatkan soliditas antar anggota dan masyarakat sekitarnya. "Apel Akbar ini diselenggarakan di beberapa wilayah. Hal ini lumrah dilakukan untuk menjunjung komitmen menjaga ruh keislaman dan kebangsaan," katanya.
Fahmi mengatakan, komitmen Muhammadiyah dalam menjaga ruh keislaman di tengah masyarakat Indonesia tetap sama sejak awal didirikan oleh Kiai Ahmad Dahlan. Komitmen itu, kata dia, kini diuji dengan semakin dekatnya tahun politik 2018 menjelang Pilkada serentak.
"Sebentar lagi kita kedatangan tahun politik. Jangan sampai negeri ini terpecah. Kita harus bisa menghargai perbedaan pendapat, terutama dalam berpolitik," katanya.
Apel Akbar ini juga ditujukan agar tujuan dari para pendulu dalam membangun negeri ini tak bergeser. Fahmi menegaskan, peran generasi penerus adalah menjaga dan meluruskan kiblat bangsa ini.
Selain Apel Akbar, acara juga disemarakkan dengan Pengajian Akbar, Pawai Taaruf di Tegal. Sementara di Surabaya akan ada Kirab Ambulans, Bazar Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) dan Roti Maida. Di samping itu ada Gebyar Relawan, pemberian penghargaan dan lainnya.