Sabtu 18 Nov 2017 07:33 WIB

Dua Jimat Golkar Setelah Kasus Setya Novanto

Panggilan KPK untuk Setnov
Foto: DPR RI
Setya Novanto dalam kunjungan di Pesantren Sabilil Muttaqien

Jimat pertama apa yang disebut “Impersonal Order.” Dibanding partai lain, Golkar partai besar yang tak lagi tergantung pada “personal order,” pada satu tokoh besar, tapi pada “impersonal order:” sistem.

PDIP bertumpu pada personal order: Megawati. Demokrat ke SBY. Gerindra ke Prabowo. Nasdem ke Surya Paloh. PAN ke Amien Rais.

Golkar sudah maju ke tahap berikutnya bagi evolusi partai modern: impersonal order. Ini sebenarnya kategori yang dibuat Max Weber mengkisahkan evolusi organisasi. Ujar Weber, organisasi berevolusi dari bertumpu pada kharisma pendirinya (personal order) menjadi bertumpu pada sistem (impersonal order).

Kekuatan Golkar memang bukan pada tokoh utamanya, tapi pada sistemnya. PDIP akan hancur jika terjadi sesuatu yg buruk pada Megawati. Hal yang sama dengan Demokrat soal SBY, Gerindra soal Prabowo, Nasdem soal Surya Paloh, PAN soal Amien Rais.

Tapi karena tak lagi bertumpu pada tokoh utama partai, apapun yang terjadi pada tokoh utama itu, Golkar tetap bertahan. Apapun yang terjadi pada Setya Novanto, Golkar bisa survive. Sistem yang menjadi kekuatan dan perekat Golkar, bukan tokoh.

Jimat kedua apa yang sebut dalam sepak bola sebagai strategi “Catenacio.” Ini gaya sepak bola yang diterapkan kesebelasan Italia memenangkan World Cup 2006. Strategi ini bertumpu pada ketangguhan pemain menahan gempuran. Pada waktunya, mereka berbalik menyerang melahirkan goal.

Golkar punya jimat kemampuan menahan gempuran. Elite Settlement atau kemampuan elitnya mengelola konflik jauh lebih tinggi dibandingkan partai lain. Sekeras apapun problema yang ada, partai ini mampu keluar untuk bersatu kembali.

Tak hanya bersatu. Seperti strategi Catenacio, partai ini mampu balas menyerang untuk menggoalkan gawang lawan. Kemampuan ini tentu ditunjang oleh jam terbang yang tinggi elit politiknya. Dibanding elit partai lain, umumnya elit partai Golkar punya pengalaman dan kelihaian politik yang lebih canggih.

Impersonal Order dan Elite Settlement menjadi dua jimat penting Golkar menghadapi badai. Termasuk untuk kasus Setya Novanto kali ini.

Kita belum tahu ujung dari kasus Setya Novanto. Apakah pra peradilan kembali membebaskan Novanto dari status tersangka? Apakah Novanto mampu survive?

Apapun yang terjadi pada Setya Novanto, dua jimat Golkar akan bekerja membawa partai ini mengarungi ganasnya ombak. Untuk itulah saya tetap optimis dengan prospek Golkar.

November 2017

*DR Denny JA, Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement