Sabtu 18 Nov 2017 04:49 WIB

Di Munas KAHMI, Zulkifli Soroti Kemiskinan dan Kesenjangan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Elba Damhuri
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan kata sambutannya pada acara pembukaan Musyawarah Nasional ke 10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/11).
Foto: Darmawan / Republika
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan kata sambutannya pada acara pembukaan Musyawarah Nasional ke 10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadiri dan menyampaikan dialog kebangsaan pada Musyawarah Nasional Ke-10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Ballroom Hotel Santika Premier, Kota Medan, Sumatra Utara, pada Jumat (17/11).

Acara yang bertemakan 'Meneguhkan Kepemimpinan Berkeadilan Untuk Kejayaan NKRI' ini dihadiri juga Presiden Joko Widodo, Ketua DPD RI Oesman Sapta dan sejumlah pejabat baik nasional maupun daerah serta ratusan anggota KAHMI dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam pidatonya, Zulkifli mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, dengan adanya kensejangan maka cita-cita Pancasila sila ke-4 yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia belum terwujud.

"Indonesia belum mencapai harapan yang dicita-citakan Pancasila dan Konstitusi Negara. Masih banyak terjadi kesenjangan baik antara yang kaya maupun yang miskin atau kesenjangan antar daerah yang masih kentara," kata Zulkifli.

Selain kesenjangan, Ketua MPR juga menyatakan bahwa kemiskinan menjadi persoalan bangsa Indonesia. Menurut Zulkifli, kemiskinan akan berdampak luas dan mempengaruhi laju pembangunan sosial. Kemiskinan akan menghalangi rakyat untuk memperoleh akses pendidikan dan kesehatan.

"Akses pendidikan dan kesehatan yang buruk akan menghasilkan SDM yang kurang berkualitas dan berproduksi rendah," ujar Ketua MPR.

Ia mengatakan kehadiran negara diperlukan untuk menyelesaikan masalah kesenjangan dan kemiskinan. Namun menurut Zulkifl, kerjasama dari berbagai pihak juga dibutuhkan demi kemajuan bangsa dan negara. "KAHMI harus mampu menghasilkan pandangan dan pemikiran terbaiknya untuk mendukung pembangunan nasional serta pembangunan manusia yang sejalan dengan Pancasila dan konstitusi," jelas Zulkifli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement