Jumat 17 Nov 2017 21:46 WIB

Perguruan Tinggi Dianggap Berpotensi Ciptakan Perdamaian

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Perguruan Tinggi - ilustrasi
Foto: blogspot.com
Perguruan Tinggi - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Perguruan Tinggi (PT) dianggap memiliki potensi strategis dalam menciptakan perdamaian dunia. Dalam hal ini termasuk mengatasi konflik agama maupun sosial budaya yang ada di masyarakat Indonesia maupun dunia.

"PT, baik umum maupun keagamaan menjadi gerbang nilai ilmiah dan moralitas untuk membentuk insan kamil. Dan pedidikan tinggi juga memiliki posisi strategis dalam melayani konflik agama di Indonesia misalnya," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin saat membacakan sambutan Menteri Agama pada kegiatanAnnual International Conference on Islam and Civilization (AICIC) di UMM Malang, Jumat (17/11).

Kamaruddin menerangkan, arus globalisasi yang terjadi pada dunia ternyata berdampak pada tatanan politik, sosial dan budaya internasional termasuk Indonesia. Situasi ini dinilai sebagai salah satu penyebab timbulnya kemuraman nilai toleransi pada suatu bangsa. Hal ini dianggap mengkhawatirkan karena akan berujung pada konflik agama maupun sosial budaya yang belakangan ini terjadi di Indonesia.

Situasi tersebut tentu saja perlu disadari PT dunia untuk membantu mengatasinya. Sebab, PT bagaimana pun juga merupakan suatu tempat perpaduan proses di mana nilai agama maupun moralitas dapat berjalan logis sesuai dengan tuntutan sosial dan sebagainya. Dengan kata lain, hal-hal yang baik bagi duniawi maupun akhirat dapat tercapai tujuannya dengan tepat.

Menurut Kamaruddin, syarat utama terciptanya perdamaian dunia dari konflik terjadi ada pada rasa saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Saling percaya yang tinggi menjadi syarat mutlak terciptanya harmonisasi di Indonesia. Pada aspek ini, dia menilai, PT memiliki posisi strategis melalui keilmuannya untuk mencapai tersebut.

Agar dapat tercapai, Kamaruddin mengungkapan sejumlah rekomendasi yang mungkin dapat dilakukan PT Indonesia. Sejumlah rekomendasi ini diharapkan dapat membantu membentuk pendidikan berbasis perdamaian dunia. Dengan demikian, segala macam konflik yang terjadi di dunia mampu teratasi nantinya.

Pertama, Kamaruddin menilai, PT dunia terutama Indonesia memerlukan penyegaran dalam pembelajarannya. Hal ini termasuk memperbarui sikap komitmen warga dan civitas akademik dalam menggunakan metode dan pendekatan dalam pembelajaran. Metode yang selama ini digunakan perlu lebih integratif dan konektif. 

"Luasan materinya juga perlu ditingkatkan," tambah dia.

Selain itu, Kamaruddin mengatakan, pendidikan juga perlu dikaitkan dengan kebutuhan manusia. Isu-isu yang dibahas setidaknya dapat diintegrasikan dengan masalah kesejahteraan ekonomi, sosial kebangsaan, toleransi dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement