Jumat 17 Nov 2017 20:36 WIB

BKPPD Purbalingga Minta PNS Waspadai Penipuan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Pegawai negeri sipil
Foto: Antara
Pegawai negeri sipil

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Purbalingga meminta pada PNS yang hendak pensiun atau sudah pensiun, berhati-hati terhadap kemungkinan menjadi korban penipuan. Hal ini menyusul banyaknya korban yang mengaku telah menjadi korban dari aksi penipuan tersebut.

''Kami sudah menerima banyak pengaduan dari pensiunan PNS yang telah menjadi korban penipuan tersebut. Oknum yang melakukan penipuan tersebut ada beberapa orang dan mengaku pegawai BKPPD dan PT Taspen,'' kata Kepala BKPPD Kabupaten Purbalingga, Susilo Utomo, Jumat (17/11).

Kepada para korbannya, oknum tersebut menyebutkan bahwa pemerintah saat ini sedang memberlakukan kebijakan penambahan uang pensiunan. ''Ada juga yang menyatakan PT Taspen sedang memberikan deviden dan tali asih atau sejenisnya,'' jelas Susilo.

Dengan iming-iming tersebut, pelaku penipuan tersebut kemudian meminta nomor rekening yang akan menjadi rekenin transfer dana tambahan pensiunan, disertai kartu NPWP dan kartu keluarga. Namun agar dana tambahan tersebut cair, para pensiunan tersebut dimintai sejumlah uang sebagai biaya operasional pengurusan.

Terkait hal itu, Susilo menyatakan bahwa pemerintah tidak sedang memberlakukan kebijakan penambahan dana pensiun. Demikian juga, di PT Taspen tidak ada kegiatan pembagian deviden atau pembelian tali asih. ''Itu semua bohong. Oknum penipu tersebut hanya sekadar memberi iming-iming, agar korbannya bersedia menyerahkan sejumlah uang,'' jelasnya.

Untuk itu, Susilo menghimbau kepada para pensiun dan calon pensiun PNS di Kabupaten Purbalingga lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan yang saat ini semakin merajalela.

''Bila ada oknum yang mengaku dari BKPPD menghubungi dan mengiming-imingi soal adanya tambahan dana pensiun, agar tidak perlu ditanggapi. Itu modus penipuan," katanya menegaskan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement