Jumat 17 Nov 2017 07:16 WIB

Ribuan Aparat Amankan Kedatangan Jokowi-JK di Munas KAHMI

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani
Lambang Kahmi
Foto: twitter.com
Lambang Kahmi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ribuan personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan kedatangan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Medan. Keduanya dijadwalkan hadir di waktu berbeda dalam Musyawarah Nasional (Munas) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ke-10 yang digelar 17-19 November.

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Cucu Somantri mengatakan, Jokowi direncanakan hadir untuk membuka Munas pada Jumat (17/11) di hotel Santika Medan. Kedatangan presiden ini dengan didampingi Ibu Negara Iriana. Sementara Jusuf Kalla, lanjutnya, hadir untuk menutup acara tersebut pada Ahad (19/11).

"Sebanyak 1.200 personel gabungan dikerahkan karena hanya satu hari saja," kata Cucu saat gelar pasukan pengamanan di lapangan Merdeka Medan, Kamis (16/11).

Cucu mengatakan, seluruh personel ini akan ditempatkan di sejumlah lokasi. Mulai dari mengamankan jalur kedatangan hingga lokasi yang dikunjungi presiden dan wakil presiden. Sejumlah penembak jitu (sniper) pun disiagakan di beberapa titik.

"Itu (sniper) bagian dari prosedur tetap. Pokoknya untuk pengamanan VVIP ini, kami sudah komprehensif," ujar dia.

Cucu juga mengimbau, agar KAHMI sebagai pihak yang mengundang bisa ikut menjaga keamanan. Hal ini berkaitan dengan penolakan kehadiran Jokowi yang justru datang dari Alumni HMI beberapa waktu lalu. Mereka menganggap, hadirnya Jokowi menimbulkan respon negarif pada perjuangan alumni HMI dalam menentang zalimnya rezim saat ini.

"Ini kan untuk pembukaan Munas KAHMI, kan KAHMI yang mengundang presiden. Kami harapkan yang mengundang juga ikut mengamankan, baik fisik dan berita. Jangan ribut-ribut di media," kata Cucu.

Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw menambahkan, selain personel, pihaknya juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat kedatangan Jokowi. Dia menegaskan, tidak ada penutupan jalan saat orang nomor satu di Indonesia itu datang.

"Tidak ada penutupan jalan karena itu permintaan Pak Presiden. Tapi kami minta waktu saat Pak Presiden melintas agar perjalanannya tidak terganggu," kata Paulus.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement