REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Masyarakat di Kabupaten Purbalingga, dalam waktu tidak lama lagi akan memiliki fasilitas bandara komersial. Hal ini menyusul rencana pendatanganan nota kesepahaman (MoU) pelaksanaan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman yang akan dilaksanakan di Jakarta, Jumat (16/11) ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi, menyebutkan setelah MoU ditandatangani, maka PT Angkasa Pura II yang mendapat penugasan dari pemerintah untuk membangun JBSakan melakukan finalisasi detail enginering design (DED) dan merealisasikan pembangunan fisik bandara.
''Kami perkirakan, pada pertengahan Desember 2017 sudah bisa dilakukan groundbreaking dimulainya pembangunan fisik bandara JBS. Dengan perkiraan ini, maka pada Desember 2018, bandara JBS sudah bisa dioperasikan,'' jelas Tri Gunawan, Kamis (16/11).
Sementara dalam MoU yang akan dilaksanakan Jumat (17/11) ini, semua pihak yang terkait akan ikut menandatangani MoU. MoU antara lain akan ditandatangani oleh Bupati Purbalingga Tasdi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin, Asisten Logistik KSAU Marsekal Muda TNI Yadi Husyadi, dan Direktur Utama LPPNPI (Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia)/Airnav Indonesia, Novie Riyanto.
Menurutnya, penandatanganan MoU ini akan menjadi dasar pelaksanaan pembangunan Bandara Komersial JBS yang berada di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja, Purbalingga. Saat ini, Pangkalan Udara (Lanud) JBS yang semula dikenal dengan dengan nama Lanud Wirasaba merupakan pangkalan udara militer tipe C yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Udara.
Tri Gunawan menjelaskan, pihak TNI AU sebelumnya juga telah memberikan ijin dan persetujuan kepada Pemkab Purbalingga yang akan membangun akses jalan menuju bandara JBS di wilayah Kemangkon. Lahan milik TNI AU yang akan dibangun akses jalan itu sepanjang 420 meter x 20 meter.
Dalam kunjungan kerja Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Bandara JBS beberapa waktu lalu, Lanud Jenderal Besar Soedirman (Wirasaba) telah diputuskan menjadi Bandara Komersial Jenderal Besar Soedirman. Kelak, pengelolaan bandara juga dilakukan oleh PT AP II selaku operator.
Untuk pembangunan bandara, PT AP II telah menyiapkan anggaran Rp 350 miliar untuk membangun berbagai sarana seperti runway, taxiway, bangunan terminal seluas 3.000 meter persegi dan sarana lain.
Untuk landasan pacu, dari kondisi sekarang yang hanya sepanjang 850 meter, akan diperpanjang menjadi 1.600 meter dengan lebar 30 meter. Tahap selanjutnya, akan diperpanjang lagi menjadi 2.000 hingga 2.400 meter.