Jumat 17 Nov 2017 08:41 WIB
Program CSR PT KAI

Menyulap Kereta Menjadi Klinik Kesehatan dan Perpustakaan

Petugas menyelesaikan proses pemasangan alat kesehatan gigi pada rangkaian kereta medis atau 'Rail Clinic' PT. Kereta Api Indonesia di Balai Yasa Yogyakarta, Kamis (16/2).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas menyelesaikan proses pemasangan alat kesehatan gigi pada rangkaian kereta medis atau 'Rail Clinic' PT. Kereta Api Indonesia di Balai Yasa Yogyakarta, Kamis (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, Ratusan warga, baik orang tua maupun anak-anak, berduyun-duyun mendatangi Stasiun Babakan, Kabupaten Cirebon, Kamis(16/11). Mereka menuju kereta api yang telah disediakan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Namun, mereka bukan hendak bepergian dengan menaiki kereta itu, melainkan ingin mengikuti bakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis yang diadakan PT KAI Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon.

Kereta yang mereka naiki itu adalah Rail Clinic. Yakni kereta kesehatan pertama di Indonesia milik PT KAI. Pembuatan kereta itu dimaksudkan untuk memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memanfaatan jalur KA. Karenanya, pelayanan kesehatan itu dapat menembus daerah yang sulit dilalui oleh kendaraan bermotor.

"Dibuatnya Rail Clinic ini juga sebagai salah satu bentuk dari pelaksanaan program CSR PT KAI," kata Direktur SDM dan Umum PT KAI Apriyono Wedi Chresnanto, yang turut hadir dalam kegiatan pelayanan kesehatan gratis itu.

Secara umum, fasilitas pelayanankesehatan yang diberikan di dalam Rail Clinic adalah jenis pelayanan kesehatanprimer atau pelayanan tingkat tertama. Yakni meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, kesehatan ibu dan anak, pemeriksaan kesehatan mata, apotek,dan penyuluhan kesehatan.

Apriyono menyebutkan, Rail Clinic yang dioperasikan di Stasiun Babakan itu merupakan Rail Clinic generasikeempat. Sebelumnya, ada Rail Clinic 1 yang ditempatkan di Medan (SumateraUtara), Rail Clinic 2 di Palembang (Sumatera Selatan) dan Rail Clinic 3 di Tanjungkarang (Lampung.)

"Rail Clinic generasi ke-4 ini kita tempatkan di Jawa. Pengoperasiannya bergilir di stasiun-stasiun di daerah lainnya untuk melayani masyarakat, terang Apriyono.

Rail Clinic generasi ke-4 itu memiliki fasilitas yang lebih lengkap dari Rail Clinic generasi sebelumnya. Rail Clinic generasi keempat terdiri dari empat unit kereta, yaitu dua kereta untuk kesehatan dan dua kereta pustaka yang dinamakan Rail Library.

Selain memberikan pelayanankesehatan primer, dua kereta kesehatan itu juga telah dilengkapi fasilitas laboratorium hematology analyzer sysmex berbasis komputer yang berfungsi untuk mengukur sampel darah. Dengan demikian, mampu membantu mendiagnosis penyakit seperti kanker dan diabetes.

Sedangkan kereta Rail Library, di dalamnya terdapat perpustakaan manual dengan beragam buku untuk kalangan anak-anak sampai pengetahuan umum untuk dewasa. Selain buku-buku manual, tersedia juga fasilitas e-library atau perpustakaan elektronik berupa enam buah monitor layar sentuh dengan data base berbagai bacaan, video edukatif, dan lagu anak-anak.

Jadi saat orang tuanya diperiksa, anaknya bisa membaca buku di Rail Library. Atau bagi warga yang menunggu giliran diperiksa, juga dapat membaca buku-buku. "Rail Library ini bentuk kepedulian PTKAI untuk mengedukasi masyarakat supaya rajin membaca," tutur Apriyono.

Sementara itu, dalam kegiatan bakti sosial yang berlangsung pada pukul 08.00 WIB - 14.00 WIB di Stasiun Babakan tersebut, ada sekitar 300 warga yang hadir. Untuk memberikan pelayanan dan pengobatan gratis itu, PTKAI menyiapkan tim kesehatan yang terdiri dari lima dokter umum, dua dokter gigi, satu dokter spesialis kandungan, satu bidan, dua apoteker, dan sepuluh paramedis.

Tak hanya itu, PT KAI juga memberikan alat bantu penglihatan berupa kacamata gratis untuk 200 siswa dan guru honorer dari SD di UPT Pendidikan Babakan dan sekitarnya.

"Semoga layanan Rail Clinic dan Rail Library ini dapat membantu meningkatkan kesehatan dan minat bacamasyarakat. Selain itu juga membuat masyarakat semakin mencintai kereta api danlebih peduli terhadap keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api," tegas VP PT KAI Daop 3 Cirebon, Rusi Haryono.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes, Saraswati, mengapresiasi bakti sosial yang diselenggarakan PT KAI Daop 3 Cirebon itu. Dia pun akan menitipkan bahan bahan bacaan tentang kesehatan di Rail Library. "Jadi pelayanan kesehatannya tidakhanya kuratif, tapi juga promotif dan preventif," tandas Saraswati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement