Kamis 16 Nov 2017 18:47 WIB

Dinas Kebakaran Yogya Gelar Simulasi

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Fernan Rahadi
Kebakaran
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya secara kosisten menggelar simulasi atau pembentukan Kampung Tangguh Bencana (KTB). Hal itu dilakukan guna memberi edukasi, serta pemahaman kepada masyarakat bilamana terjadi bencana.

Kali ini, Dinas kebakaran Kota Yogya melakukan sosialisasi dan pembentukan KTB di RW 06 Pathuk, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan Kota Yogya dengan simulasi kebakaran.Dalam simulasi tersebut, tak hanya melatih kesiapan terkait evakuasi korban namun dipraktikan pula bagaimana manajemen logistik dan manajemen komunikasi yang efektif ketika terjadi situasi darurat.

Plt Sekretaris Dinas Kebakaran, Agus Winarto menjelaskan, pembentukan KTB bertujuan untuk mewujudkan masyarakat tangguh bencana dalam menghadapi bencana yang lebih terarah, terencana, terpadu dan terkoordinasi.Simulasi ini, telah disusun sedemikian rupa dan diciptakan seperti sungguhan yang dimulai dari kemunculan asap disambut api serta suara petasan yang diledakkan secara rentetan di ruangan. Lalu disambut alarm peringatan. Kita ingin melihat kepekaan warga itu seperti apa, baik kesiapsiagaannya saat bencana serta kepeduliannya terhadap sesama, ujarnya di lokasi, Rabu (15/11).

Selain memberi pelatihan penanggulangan kebakaran, sosialisasi simulasi ini juga ditujukan untuk memperkenalkan kepada khalayak bahwa Kota Yogya memiliki teknologi hydrant yang terdapat di setiap RW. Menurutnya, di indonesia baru ada di Kota Yogya saja yang memiliki hydrant di setiap RW, diharapkan nantinya warga dapat membantu kinerja Petugas Pemadam Kebakaran.

Simulasi dengan menggunakan alat pemadam api ringan dan alat pemadam api sederhana ini dilakukan guna memberikan pemahaman terhadap warga di lingkungan padat penduduk dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran dalam skala kecil.

Desi Suprihatin, warga Pathuk salah satunya, yang mengikuti simulasi kebakaran tersebut mengaku awalnya panik saat mencoba memadamkan api. "Awalnya panik saat mencoba memadamkan api, namun dengan adanya simulasi yang di lakukan oleh petugas gabungan ini para ibu ibu rumah tangga bisa mendapatkan bekal untuk memadamkan api tanpa harus panik," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement