Kamis 16 Nov 2017 17:22 WIB

Bupati Bantul Usul Bangun Stasiun Kereta Api Parangtritis 2

Rep: neni ridarineni/ Red: Budi Raharjo
masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo.
Foto: yogyayes
masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Bupati Bantul Suharsono mengusulkan pembangunan stasiun kereta api di Kawasan Pantai yang nantinya akan disebut sebagai stasiun kereta api Parangtritis 2. Itu merupakan rencana pintu masuk Bantul.

"Karena di Kulon Progo sudah ada Bandara Internasional, ya di Bantul ada stasiun kereta api. Jadi nanti kereta api dari Jakarta lewat Samas," kataSuharsono pada wartawan usai melakukan pemaparan di Hadapan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X tentang pengembangan kawasan di Kabupaten Bantul terkait antisipasi dengan adanya bandara NYIA (New Yogyakarta InternationalAirport) di Kabupaten Kulon Progo, di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (16/11).

Dibangunnya stasiun kereta api itu di daerah Samas, bukan Parangtritis. Karena kalau di Parangtritis akan mengganggu gumuk pasir. "Tadi arahan Pak Gubernur terserah saja dan silahkan membicarakan dengan PT KAI (Kereta Api Indonesia) karena belum ada keputusan dengan PT KAI. Biar Bantul ramai, Bantul ada stasiun kereta api. Saya akan meramaikan perbatasan Bantul dan Purworejo," jelasnya.

Menurut Suharsono, tanah untuk stasiun kereta api sudah ada. Menurut survei tanah yang dibutuhkan seluas 100 hektare dan kebanyakan merupakan Sultan Ground dan tanah penduduk hanya sedikit saja. "Pak Gubernur menyilahkan tanah Sultan itu digunakan," ungkapnya.

Dikatakan Suharsono, nanti stasiun tersebut tidak akan diberi nama Samas, melainkan Parangtritis 2. Karena yang dikenal masyarakat Parangtritis. Ia mengatakan alasan pemilihan wilayah tersebut adalah: Pertama,karena tanahnya masih luas. Kedua, karena tidak mengganggu gumuk pasir. "Karena gumuk pasir ini di dunia hanya ada dua dan salah satunya di Parangtritis," katanya.

"Saya akan segera koordinasi dengan PT KAI. Jadi nanti kereta apinya lewat Balpabang biar Bantul ramai sedikit. Anggarannya dari pemerintah provinsi dan swasta. Biaya yang dibutuhkan akan dihitung setelah PT KAI menyetujuinya," ujar Suharsono.

Sementara itu Sekda DIY Gatot Saptadi mengakui adanya gagasan dari Bupati Bantul terkait pembangunan stasiun kereta api di Bantul .Hal itu terkait dengan Privat Oriented Development yakni memanfaatkan kereta api dan jalan untuk pengembangan kawasan. Jadi nanti ada kawasan baru berupa stasiun kereta api. "Tetapi itu jangka panjang," kata mantan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement