Kamis 16 Nov 2017 08:13 WIB

Pemblokiran Jalan di Oksibil Berakhir dengan Mediasi

Polres Pegunungan Bintang berhasil melakukan mediasi pemblokiran jalan di Kota Oksibil.
Polres Pegunungan Bintang berhasil melakukan mediasi pemblokiran jalan di Kota Oksibil.

REPUBLIKA.CO.ID,  OKSIBIL --  Aksi ratusan warga dan kepala kampung yang memblokir jalan di Kota Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, selama hampir dua jam, pada Rabu (15/11) berakhir setelah aparat Polres Pegunungan Bintang berhasil melakukan mediasi.

Ratusan warga yang berasal dari 277 perwakilan kampung di kabupaten yang berbatasan dengan Papua Nugini itu memulai aksinya pukul 07.02 WIT dengan cara memblokir jalan dan membakar ban bekas. Mereka menuntut agar Pemkab Pegunungan Bintang segera mencairkan dana desa yang telah empat bulan tak kunjung dicairkan.

Dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, personel Polres Pegunungan Bintang dibawah pimpinan Kapolres AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu langsung melakukan langkah persuasif menghadapi massa yang berunjuk rasa dengan menawarkan mediasi. Kabag Ops Polres Pegunungan Bintang AKP Karlos R Sawaki menemui dan membujuk para pendemo untuk membuka satu-satunya akses jalan menuju ke kantor Bupati.

Awalnya, tawaran mediasi yang diajukan polisi ditolak massa yang berunjuk rasa. Mereka berkukuh untuk bertemu dengan Bupati Pegunungan Bintang Costan Omteka. Namun, ratusan massa itu tak bisa bertemu dengan bupati karena sedang tak berada di Kota Oksibil

Aksi massa ini juga sempat menghambat keberangkatan Wakil Bupati Decky Deal menuju kantor Pemkab Pegunungan Bintang. Wakil Bupati pun turun langsung menemui para pengunjuk rasa. Namun, massa memilih mengusir wakil bupati. Mereka menganggap wakil bupati tak memiliki wewenang terkait pencairan uang desa yang telah empat bulan tak kunjung cair.

Melihat situasi yang kian memanas, Kabag Ops dan Kasat Binmas Polres Pegunungan Bintang AKP Karlos R Sawaki terus mencoba menenangkan massa. Karlos pun berupaya untuk mengajak warga agar berdialog dengan wakil bupati. Langkah persuasif itu akhirnya berhasil dan akhirnya massa menjadi tenang dan mau berdialog.

Dalam mediasi antara kedua belah pihak, wakil bupati berjanji akan melakukan langkah–langkah supaya permasalahan pencairan dana desa tersebut bisa secepatnya dicairkan. Para kepala desa pun diminta segera pulang ke kampung dan menjalankan program–program yang sudah berjalan. Namun, warga sempat menolak komitmen wakil bupati tersebut. Mereka memaksa bertemu langsung dengan bupati.

Setelah melalui diskusi yang panjang, massa akhirnya bersedia untuk membuka kembali akses jalan dan membubarkan diri. Aksi pemblokiran jalan pun berakhir sekitar pukul 09.40 WIT setelah aparat Polres dibantu para pendemo membuka akses jalan Kota Oksibil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement