Kamis 16 Nov 2017 00:01 WIB

Bojonegoro Siaga Bencana 15-30 November

bencana alam
Foto: .
bencana alam

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur memberlakukan status siaga bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang memasuki awal musim hujan pada 15 November-30 November.

"Surat penetapan siaga bencana segera kami kirimkan kepada semua kecamatan yang daerahnya rawan bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang," kata Kasi Kedaruratan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, di Bojonegoro, Rabu (15/11).

Menurut dia, memasuki awal musim hujan di daerahnya rawan terjadi banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, disebabkan tingginya curah hujan. Apalagi, kata dia, sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiska (BMKG) Karangploso, Malang, memasuki Desember di daerahnya akan terjadi peningkatan curah hujan.

Akan tetapi, kata dia, kalau memang dalam kurun waktu siaga bencana terjadi kejadian bencana luar biasa bisa banjir, tanah longsor dan angin kencang, maka statusnya akan ditingkatkan menjadi siaga darurat bencana.

"Kalau masuk siaga darurat bencana berarti penanganannya melibatkan berbagai pihak yang masuk dalam tim penanggulangan bencana," kata dia menjelaskan.

Ia mengatakan BPBD juga sudah mulai mempetakan wilayah di daerahnya yang rawan bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang. Sesuai pemetaan luapan Bengawan Solo rawan terjadi di 100 desa yang tersebar di 13 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kalitidu, Trucuk, Kota, Kanor dan Baureno.

Banjir bandang rawan terjadi di 14 desa di Kecamatan Temayang, Kepohbaru, Gondang, Kasiman, Sumberrejo, Malo dan Sekar. Selain itu, angin kencang rawan terjadi di 24 desa yang tersebar di 16 kecamatan, antara lain, Kecamatan Ngraho, Temayang, Sukosewu, Tambakrejo, Kepohbaru, Kanor dan Gayam.

Sedangkan tanah longsor rawan terjadi di 17 desa di 12 kecamatan antara lain, Kecamatan Ngraho, Temayang, Tambakrejo dan Gondang.

"BPBD berkoordinasi dengan bulog juga dinas sosial terkait kebutuhan sembako terutama beras bagi korban bencana," ucapnya menambahkan.

Meski demikian, BPBD masih memiliki persediaan makanan siap saji, tambah gizi juga paket makanan lainnya yang bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu kalau terjadi bencana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement