REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menegaskan TNI tidak akan membiarkan adanya tindakan dan gerakan separatis bersenjata di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gatot mengatakan, jika ada gerakan separatisme di dalam NKRI maka itu urusan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"TNI akan bertindak apabila dengan cara persuasif tidak bisa," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/11).
Gatot menanggapi video yang beredar yakni adanya korban penyiksaan warga sampai meninggal di Papua. Menurutnya itu dilakukan oleh Gerakan Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"TNI dan Kepolisian berusaha semaksimal mungkin melakukan tindakan persuasif, dan menyiapkan langkah-langkah untuk tindakan emergency," katanya.
TNI dan kepolisian, menurutnya, sudah mengimbau Gerakan Separatis Bersenjata di Papua, untuk menyerahkan diri, tapi sampai sekarang belum ada yang menyerahkan diri. TNI-Polri diklaim tetap akan berusaha sampai berhasil.