Senin 13 Nov 2017 13:16 WIB

Milenial Nasionalis di 'Zaman Now'

Generasi millenial
Foto:

Sepanjang pengamatan saya, pun menurut beberapa pengamat, generasi milenial atau yang kerap dikenal dengan sebutan generasi Y terbilang cukup boros, karena konon sering berbelanja, membeli tiket konser atau film, sering jalan-jalan, padahal boleh jadi penghasilan yang diraih sebenarnya terbilang pas-pasan.

Dan harap dicatat, semua itu tidak menyalahi apa pun. Jadi tak perlu terlalu dinegatifkan. Boleh jadi hal tersebut terjadi karena melejitnya nilai gengsi di media sosial dan munculnya hasrat untuk pamer di ruang publik maya. Ditambah pula dengan adanya sistem kredit dan belanja daring, yang menjadikan generasi baru mudah untuk membeli apa pun sesuka hati.

Imbasnya, generasi milenial pun dikategorikan segagai generasi yang memiliki pola berbelanja dan pola konsumsi yang sangat kekinian. Berbeda dengan orang zaman dulu, misalnya, yang menabung untuk dipakai di masa depan, justru generasi milenial menabung untuk dipergunakan segera. Dan uniknya, barang-barang yang dibeli pun sebanarnya terbilang tidak terlalu penting juga.

Tapi menariknya, generasi milenial memiliki tingkat keingintahuan yang sangat tinggi (dalam bahasa kekinian sering disebut dengan istilah 'kepo'). Kemudian watak 'kepo' tersebut bertemu dengan kondisi saat ini di mana informasi dan segala pengetahuan bisa dengan sangat mudah ditemukan di internet.

Bahkan, sudah menjadi kebiasaan generasi milenial untuk mencari hal-hal yang tidak diketahui di internet sebelum melakukannya. Setelah dianggap mengantongi cukup pengetahuan dan informasi, baru kemudian dianggap siap untuk terjun langsung atau siap melakukannya dengan percaya diri.

Karakter ini pula yang salah satunya kemudian membuat generasi Y sangat suka berlama-lama di media sosial atau dunia digital. Selain komunikasi lebih mudah, bisa lewat chat atau komentar di status teman, kini hampir semua provider penyedia informasi dan penyedia berbagai macam pengetahuan baru juga ikut berseliweran di media sosial.

Selain itu, generasi muda 'zaman now' lebih suka dengan hal-hal yang berbau kekinian. Lalu, jika ada influencer yang dianggap kontekstual (tokoh, politikus, pejabat, selebritas, pengamat, dan lain-lain), hampir pasti akan diikuti. Contoh media sosial untuk para influencer yang sering dipanteng oleh generasi 'zaman now' adalah /nstagram, fanspage Facebook, Twitter, dan sejenisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement