REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kementerian Pertahanan Nasional (Kemenhan) RI menggelar kegiatan sarasehan dan "outbond" Parade Cinta Tanah Air (PCTA) bagi generasi muda di Mahasamra Camp Kolongan Minahasa Utara, Ahad.
Kegiatan tersebut digelar Kemenhan RI melalui perwakilan wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kerjasama dengan Kodam XIII Merdeka, dan Dewan pimpinan Ikatan Alumi Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Minahasa Utara.
Pejabat Pelaksana Tugas Pokok (PTP) Kemenhan Provinsi Sulut Kolonel Kav Tri Agus Suwanto mengatakan tingginya ancaman dan ganggguan terhadap keutuhan NKRI saat ini, selain meningkatkan sistem pertahanan baik peralatan maupun personel oleh TNI, perlu juga dibangun satu sistem pertahanan non militer.
Antara lain menumbuhkan dan meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya generasi muda tentang cinta tanah air, rasa memiliki, semangat gotong royong, serta semangat juang dan bela negara yang maksimalsesuai dengan kompetensi masing -masing.
"Pengetahuan dan pemahaman terhadap cinta tanah air, semangat bela negara merupakan salah satu potensi yang kuat dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Ia menambahkan,seluruh komponen masyarakat wajib memiliki pemahaman yang tinggi dan benar tentang rasa cinta tanah air dan semangat bela negara.
"Dengan memiliki rasa cinta tanah air dan semangat bela negara yang ada dalam diri seluruh komponen masyarakat, maka hal itu pada hakekatnya telah berkontribusi dalam mempertahankan keutuhan NKRI," katanya.
Ia mengatakan kegiatan outbond ini merupakan kegiatan yang kreatif dan inovatif yang sangat strategis dalam menanamkan rasa cinta tanah air termasuk didalamnya menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda. Kegiatan itu mengangkat tema "Meningkatkan semangat bela negara dalam rangka mewujudkan pertahanan negara yang tangguh".
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bela negara pada pemuda sehingga memiliki semangat kebangsaan dalam memperkokoh NKRI.
Kegiatan PCTA tahun anggaran 2017 dilaksanakan 11-12 November diikuti oleh 100 peserta terdiri siswa tingkat SLTA dan mahasiswa perguruan tinggi di Sulut yang tergabung dalam alumni PCTA.
Selama kegiatan tersebut para peserta antara lain mendapat materi tentang "Bahaya Narkoba" oleh Kepala BNNP Sulut Brigjen Pol Charles Ngili,dan dari Polda Sulut tentang "Terorisme dan Radikalisme" serta "Dampak negatif sosial media bagi generasi muda".
Sementara untuk materi Outbond disampaikan Bati Jas Korem 131 Santiago Serma Jeri Siar. Kegiatan tersebut mendapatkan respons positif dari para generasi muda daerah tersebut.
"Selain dikemas dalam kegiatan yang tidak formal seperti di sekolah, materi yang diberikan dalam PCTA saat ini sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya para generasi muda," kata Rena Paath, siswi SMAN III Tondano, salah seorang peserta PCTA.