REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama sebelas hari Operasi Zebra 2017 Polda Metro Jaya menyatakan pelanggar motor yang melawan arus jumlahnya masih tetap yang tertinggi. Dua hari lagi, polisi akan lebih gencar melakukan operasi zebra.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, jumlah tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. "Di hari ke-11 pada 2017 ini, pengendara motor yang melawan arus jumlahnya 14.737, sementara tahun lalu 12.338," kata dia saat dikonfirmasi, Ahad (12/11).
Berdasarkan data yang dihimpun dari Polda Metro Jaya, saat ini pelanggaran masih terjadi paling banyak di wilayah Jakarta Timur, dengan jumlah mencapai 15.384 tilang. Sementara terendah ada di Pelabuhan Tanjung Priok, bahkan mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
"Tahun lalu pelanggar yang ditilang hanya 696, sementara tahun ini 498. Surat tilang yang dikeluarkan secara keseluruhan, 100 ribu lebih," papar Halim.
Operasi Zebra Jaya yang dilakukan di 17 titik ini, jumlah pelanggarnya meningkat dari Operasi Zebra Jaya tahun lalu. Bagi pelanggar pada hari ke-11 tahun lalu, polisi mengeluarkan 80.473 surat tilang, sementara tahun ini 107.430 surat tilang.
Sebelumnya, Halim juga mengatakan peningkatan jumlah pelanggar lalu lintas (lalin) yang kena tilang, dikatakan dia dikarenakan pembangunan infrastruktur. Akibat pembangunan tersebut, banyak pelanggar yang menerobos lalin, maupun lawan arus.
"Kalau di Jakarta kita lihat, karena pembangunan infrastruktur bisa jadi salah satu penyebab pelanggaran. Karena dari empat lajur jadi satu lajur, seperti di Pancoran. Nah itu bisa memicu pelanggaran," ujar Halim.