REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kini sudah membangun lima jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan padat lalu lintas di Jalan Margonda Raya.
Keberadaan JPO di kawasan Margonda diapresiasi warga karena fungsinya yang mampu meminimalisasi angka kecelakaan.
"Keberadaan JPO Margonda yang setiap tahunnya bertambah, memudahkan kami sebagai masyarakat untuk menyeberang. Ini juga bisa meminimalisasi potensi kecelakaan," ujar Maulana Said, warga Jalan Wadas, RT 02, RW 14, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Sabtu (11/11).
Diutarakan Maulana, JPO yang berada di kawasan Margonda saat ini sudah cukup terjangkau masyarakat, karena ditempatkan pada lokasi yang strategis, seperti di depan Kantor Pemkot Depok, depan pusat perbelanjaan, serta yang baru dibangun pada awal 2017 adalah di depan Universitas Gunadarma. "Sebagai warga, kami mendukung penuh segala pembangunan fasilitas yang diperuntukkan bagi masyarakat," jelas dia.
Menurut Maulana, Kota Depok termasuk kota yang pertumbuhan pembangunannya sangat cepat dibanding kota/kabupaten lain di Indonesia. Selain JPO yang terus bertambah, bapak satu anak ini juga mengapresiasi pelebaran jalan yang terus dikebut. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, karena kondisi jalan yang bagus juga meminimalisasi angka kecelakaan.
"Pelebaran dan perbaikan jalan juga terus dikebut. Mudah-mudahan pembangunan yang terus dilakukan Pemkot Depok dapat memberikan dampak positif bagi warga," kata Maulana berharap.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Depok Gandara Budiana mengatakan, saat ini JPO di sepanjang Jalan Margonda ada lima dan rencananya akan dibangun tiga JPO lagi. "Untuk meminimalisasi kecelakaan dan kenyamanan pejalan kaki, kami akan menambah tiga JPO lagi di sepanjang Jalan Margonda. Jadi totalnya ada delapan JPO," ungkap dia.
Menurut Gandara, penambahan pembagunan tiga JPO akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2018. "Saat ini kami juga sedang membangun separator pemisah jalan jalur cepat dan lambat di sepanjang Jalan Margonda. Ini juga untuk mengurangi kecelakaan dan upaya mengatasi kemacetan lalu lintas."
Ikuti Whatsapp Channel Republika