Sabtu 11 Nov 2017 07:39 WIB

Warga Samuda Tangkap Buaya di Halaman Rumah

Buaya (ilustrasi)
Foto: Republika/Subroto
Buaya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Masyarakat Samuda, Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menangkap seekor buaya muara sepanjang sekitar empat meter di halaman rumah salah satu warga setempat.

"Kami sudah mendapat laporan penangkapan buaya dan kami sedang ke lokasi," kata Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah Muriansyah di Sampit, Sabtu (11/11).

Sebulan terakhir, masyarakat yang tinggal di pinggir Sungai Mentaya Sampit selalu waswas saat beraktivitas di sungai karena buaya makin sering muncul.

Bahkan warga sempat melihat empat buaya sekaligus sedang berjejer di bantaran Pulau Lepeh, sebuah pulau kecil tak berpenghuni yang terletak di tengah Sungai Mentaya.

Penangkapan buaya di Samuda Kota terjadi pada Jumat (10/11) sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu, kawasan bantaran sungai di kecamatan tersebut sedang dilanda banjir akibat pasang laut sehingga permukaan Sungai Mentaya ikut naik dan merendam permukiman hingga selutut orang dewasa.

Saat itulah buaya dengan mudah masuk ke kawasan permukiman. Diduga buaya kelaparan sehingga mencari makan hingga permukiman. Akhir-akhir ini banyak ternak, seperti ayam dan bebek, milik warga hilang diduga dimangsa buaya.

Saat kejadian, sebagian warga terjaga karena khawatir banjir merendam rumah mereka. Saat itulah ada warga yang melihat kemunculan buaya muara yang dikenal sebagai buaya ganas atau pemangsa di halaman salah rumah warga bernama Hasan.

Mengetahui hal itu, warga dengan cepat berkumpul dan berusaha menangkap buaya tersebut. Setelah cukup lama, buaya akhirnya berhasil ditangkap dengan menggunakan jaring.

"Sementara kami amankan dulu sambil menunggu arahan pimpinan. Biasanya dibawa ke Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat, selanjutnya dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Lamandau," kata Muriansyah.

Serangan buaya terhadap warga sudah banyak memakan korban. Insiden buaya menerkam manusia di kawasan itu pernah terjadi di Kecamatan Pulau Hanaut, Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan dan Seranau.

Camat Pulau Hanaut Eddy Mashami mengatakan selama 2016 ada empat warganya yang diterkam buaya. Dari empat orang tersebut, hanya satu korban yang jenazahnya ditemukan, sedangkan tiga orang lainnya hilang hingga saat ini. Tahun ini juga ada warga yang tangannya terluka akibat disambar buaya.

Jumlah tersebut belum termasuk korban sambaran buaya di lokasi lain, seperti di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, dan Teluk Sampit. Meningkatnya kemunculan buaya, membuat ancaman binatang buas itu juga makin meningkat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement