Rabu 08 Nov 2017 13:06 WIB

KAHMI: Penting, Orientasi Kewirausahaan dalam Pembangunan

Ketua BPP Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) Kamrussamad (tengah).
Foto: dokpri
Ketua BPP Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) Kamrussamad (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Korps Alumni HMI (KAHMI) dinilai mampu mengambil peran strategis dalam pembangunan. Salah satunya dengan menghasilkan para wirausaha yang tangguh dan mandiri serta mampu mencetak lapangan pekerjaan.

"KAHMI yang berdiri sejak 1966, perlu melakukan reorientasi mental perjuangan, yakni dari political oriented menjadi entrepreneur oriented,” kata Ketua BPP Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) Kamrussamad, Rabu, (8/11).

Indonesia kini menyiapkan skenario pertumbuhan ekonomi tinggi menuju negara berpendapatan tinggi pada 2035. Saat itu, PDB Indonesia juga ditargetkan menjadi keempat terbesar di dunia. Semua itu membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas termasuk kuat dari sisi kewirausahaan.

Terkait KAHMI, kata Kamrussamad, tak dapat dipungkiri, selama ini kontribusi anggota KAHMI kepada bangsa Indonesia cukup berperan di lini ilmuwan, akademisi, birokrasi pemerintah, dan kehidupan politik. Ketiga hal itu dinilai kian lengkap dan kuat bila disisipi aspek ekonomi, khususnya menciptakan wirausaha yang tangguh. 

“Semua itu untuk mewujudkan Indonesia yang berperadaban,” ujar Kamrussamad.

Menurut dia, orientasi kewirausahaan pada intinya juga mengubah paradigma dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Selain itu, harus bisa membantu mengembangkan bisnis para pengusaha muda dengan menciptakan jejaring luas, baik sesama pengusaha KAHMI maupun yang bukan.

Kamrussamad menilai, napas Islam harus menjadi pijakan setiap insan kader dalam pengabdian di segala bidang. Lalu, peningkatan dan penguasan serta updating science dan teknologi dalam keseharian anggota KAHMI. 

Kemandirian di bidang ekonomi selaras dengan Impian Indonesia 2015-2085 yang dilontarkan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia menjadi negara mandiri dan paling berpengaruh di Asia Pasifik. Bahkan, Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia.

“Karena itu, para alumni harus didorong pengabdiannya di bidang ekonomi, sekaligus memperbanyak wirausahawan,” ujar Kamrussamad.

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement