Rabu 08 Nov 2017 19:27 WIB

Pembangunan Industri Jatim Gunakan Pendekatan Ekonomi Lokal

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hazliansyah
Wakil Gubernur Jawa Timur Gus Ipul saat menghadiri acara Culinary Awards 2017 di Jawa Timur.
Foto: Humas Pemprov Jatim
Wakil Gubernur Jawa Timur Gus Ipul saat menghadiri acara Culinary Awards 2017 di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saiful Hidayat menyatakan pembangunan industri di Jawa Timur menggunakan pendekatan ekonomi lokal, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan dikelola oleh masyarakat di daerah. Tujuannya agar dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini meyakini, pembangunan industri dengan pengelolaan sumber daya lokal yang baik akan dapat meningkatkan produktivitas wilayah secara umum.

"Kondisi tersebut akan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Gus Ipul di Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya, Rabu (8/11).

Gus Ipul berpendapat, potensi atau sumber daya yang dimiliki masing-masing daerah merupakan kekuatan yang dapat dikembangkan menjadi keunggulan daerah. Potensi tersebut juga dapat dimanfaatkan untul mencapai tujuan pembangunan daerah dan pembangunan nasional secara umum.

Dari semua potensi yang ada, pembangunan industri kecil dan menengah dinilai paling besar peranannya. Tidak hanya untuk memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha, tetapi juga untuk mendorong pembangunan daerah dan perdesaan.

"Hal ini merupakan salah satu arahan dalam pembangunan industri skala kecil dan menengah yang dinilai sebagai sektor yang mampu mengatasi permasalahan ekonomi dan ketenagakerjaan di Indonesia," ujar Gus Ipul.

Gus Ipul menambahkan, keberhasilan pembangunan industri menjadi salah satu faktor berpengaruh dalam keberhasilan pembangunan ekonomi. Sebab, dengan berkembangnya kegiatan sektor industri, akan memberikan sumbangan besar bagi keberhasilan pembangunan ekonomi, terutama dapat meningkatkan devisa, mendorong ekspor, meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan.

Karena hal itulah Pemprov Jatim menjadikan pembangunan sektor industri salah satu prioritas yang harus direncanakan dengan baik. Bahkan, Pemprov telah mencanangkan Jatim sebagai provinsi industri yang berbasis IKM atau UMKM.

"Adapun salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan mengembangkan industri primer melalui mover tenaga kerja sektor pertanian ke sektor industri yang memiliki nilai tambah lebih besar. Ke depan, kita ingin menjadikan Jatim sebagai provinsi industri terdepan," kata Gus Ipul.

Gus Ipul menjelaskan, berdasarkan data BPS Jatim, kinerja perekonomian Jatim sampai dengan semester I tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 5,21 persen dengan nilai PDRB sebesar Rp 977,29 triliun. Pertumbuhan ekonomi Jatim berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sebesar 5,01 persen pada periode yang sama, dengan nilai PDRB Rp 6.593,9 triliun.

Sedangkan pertumbuhan industri Jatim pada semester I tahun 2017 sebesar 4,73 persen. Lagi-lagi, pertumbuhan industri Jatim nerada di atas pertumbuhan industri nasional yang tumbuh sebesar 3,88 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement