REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar pukul 13.00 WIB, petugas Satpol PP menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) kawasan Tanah Abang. Petugas meminta pedagang untuk tidak berjualan memenuhi trotoar.
Salah satu pedagang minuman yang diminta untuk menyingkir adalah Sri. Ia langsung merapikan dagangannya begitu ada Satpol PP yang bertugas. "Biasanya disuruh minggir aja sih," kata dia.
Hal yang sama diungkapkan Eneng. Ia merasa beruntung hanya disuruh menyingkir karena ada pedagang yang harus diangkut barang dagangannya. "Biasanya yang pakai payung itu yang diangkut. Kalau kita mah disuruh minggir aja," ungkap Eneng.
Pedagang pakaian yang memiliki toko juga ikut memasukan dagangannya yang dipajang di luar ke dalam toko miliknya. Walaupun demikian, setelah Satpol PP lewat para pedagang kembali ke tempatnya semula.
Pemprov DKI berjanji akan menertibkan kawasan kaki lima Tanah Abang yang belakangan kembali semrawut. Kembalinya pedagang kaki lima menyebabkan kemacetan panjang di sekitar jalan di sana.
Gubernur DKI Anies Baswedan mengaku sudah menyiapkan langkah dan rencana khusus untuk penataan Tanah Abang ini. Namun Anies belum bersedia mengungkapkan rencana yang akan dijalankan itu.