Selasa 07 Nov 2017 09:33 WIB

Ditanya Soal Lokasi Rumah DP 0, Sandiaga Sebut Ada Mafia

Rep: Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno memberikan keterangan kepada media seusai apel Mantap Praja Jaya 2017 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (31/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno memberikan keterangan kepada media seusai apel Mantap Praja Jaya 2017 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menolak membocorkan lokasi lahan yang akan digunakan untuk proyek rumah DP Rp 0. Ia tak ingin ada spekulasi dan muncul oknum mafia.

"Gini saya cerita. Jangankan lokasi rumah. Jadwal saya saja sekarang sudah ada spekulasi kalau informasinya bocor," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/11).

Ia menceritakan, suatu hari ia dijadwalkan menghadiri perayaan ulang tahun sebuah stasiun radio. Acara itu akan berlangsung pukul 20.00 WIB. Namun, sekitar pukul 14.00 WIB, ada oknum yang mengaku sebagai ajudan Sandiaga dan meminta panitia mengirimkan uang Rp 50 juta sebagai biaya kehadiran dan keamanan.

"Jangankan mengenai masalah tanah yang ada di mana. Jadwal saja sudah dispekulasikan oleh oknum. Jadi teman-teman mohon sabar bahwa kita belum bisa rilis tanahnya di mana," kata dia.

Sandiaga menyebut oknum tersebut sebagai mafia jadwal. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan uang kepada siapapun yang mengaku sebagai perwakilannya.

"Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat yang mengundang kehadiran saya, baik yang resmi maupun yang tidak resmi. Saya nggak pernah mengutip biaya kalau datang," ujar dia.

Untuk menghindari berbagai spekulasi, ia mengatakan akan menyimpan informasi tentang lahan hingga konsepnya final pada pertengahan November. "Kalau ditanya 20 kali saya akan jawab yang sama 20 kali juga. Jadi teman-teman mohon sabar sampai ada pengumuman resmi baik skema maupun lokasinya," kata dia.

Sebelumnya, Sandiaga memastikan rumah DP 0 rupiah akan berkonsep rumah susun atau rumah berlapis. Hunian vertikal menjadi pilihan lantaran lahan di Jakarta terbatas. Konsep itu baru akan dibicarakan dengan masyarakat sesuai keinginan mereka.

"Tapi jangan dibayangkan 16 lantai gitu. Ini mungkin yang lebih cocok dengan ekosistem masyarakat yang secara aktif mengusulkan juga bagaimana mereka ingin ditata. Jadi kita ingin merangkul juga," ujar dia, Ahad (5/11).

Sandi mengaku belum ada langkah-langkah konkret untuk mengimplementasikan gagasan pembangunan rumah dengan DP 0 rupiah. Dia juga mengatakan tak ada rekomendasi secara spesifik dari Tim Sinkronisasi Anies-Sandi karena alasan tak adanya otoritas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement