REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan segera membuat formula penerapan kebijakan OK OTrip. Budi meyakini program ini bisa direalisasi secepat mungkin.
"Bisa, musti pakai sistem taping segala macam," kata dia di Balai Kota, Senin (6/11).
Menurutnya, penerapan kebijakan ini tak terlalu sulit untuk direalisasikan. Kerjasama Transjakarta dan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) beberapa waktu lalu akan diteruskan dan disempurnakan. Di program OK OTrip ini, kata dia, semua moda transportasi akan terintegrasi dengan hanya satu tiket sebesar Rp 5.000.
"Bisa bus lain, Kopaja, metromini misalnya. Tapi nanti yang sudah jalan dengan Transjakarta," ujar dia.
Budi mengatakan, sebenarnya konsep integrasi Transjakarta sudah jalan seperti itu. Hanya saja yang menyatukannya adalah halte. Kalau OK OTrip, kata dia, konteksnya adalah physically moda, yakni bagaimana berpindah dari satu moda ke moda lain tanpa dikenai tarif lagi.
Transjakarta pada Maret lalu menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan salah satu operator angkot, KWK. Transjakarta menyatakan, kerja sama dengan operator angkot ini merupakan komitmen mereka dalam melayani masyarakat dengan konsep integrasi bus kecil sebagai angkutan pengumpan bagi layanan Transjakarta.
Dalam janji kampanyenya, Anies-Sandi menjanjikan akan ada angkutan umum terintegrasi mulai dari kampung-kampung ke jalan protokol dengan sekali membayar sebesar Rp 5.000 yang disebut OK OTrip. Anies menawarkan, strategi ini sekaligus mendorong masyarakat beralih ke transportasi publik massal untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
Anies menjanjikan sistem transportasi publik itu dilakukan secara terintegrasi. Bukan hanya Transjakarta yang saat ini terintegrasi, tapi angkutan ke kampung-kampung, baik trayek dan pembayarannya pun terintegrasi. Menurutnya hal ini penting karena jalur transportasi publik yang terintegrasi dan memadai sangat penting untuk mengurangi kemacetan Jakarta.
Sandiaga Uno mememerintahkan Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansah dan Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mulai menggarap program OK Otrip. Dia meminta dalam waktu maksimal dua pekan sudah bisa diuji coba.
"Targetnya dalam satu dua minggu ke depan Transjakarta bersama Dishub akan laporkan ke Gubernur untuk dimintakan persetujuannya," kata dia.