Senin 06 Nov 2017 09:38 WIB

Pengamat: Sikap Politik ASN Jatim akan Terbelah di Pilkada

Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Surabaya, Novri Susan menilai sikap politik pribadi para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terbelah pada Pilkada 2018. ASN akan terbelah apakah mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) atau Khofifah Indar Parawansa di Pilkada.

"Saya pikir akan terbelah pandangan politiknya di Pilkada Jatim mendatang seiring keputusan Demokrat mendukung Khofifah Indar Parawansa," ujarnya di Surabaya, Senin (6/11).

Menurutnya, sikap Demokrat yang merupakan partai Gubernur Jatim Soekarwo tidak mendukung Wakil Gubernur Saifullah Yusuf membuat bingung para ASN, terlebih pada faktanya ASN memiliki ikatan ideologi dengan partai.

"Walaupun saya yakin kana cenderung memilih Gus Ipul karena berdasarkan pada karakter kepemimpinan yang lebih luwes dibandingkan Khofifah," katanya.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair tersebut juga menilai keputusan Demokrat mendukung Khofifah memberikan peluang pertanyaan kritis dalam masyarakat. Jika Khofifah dan Pakde Karwo dulu berada dalam relasi konfiktual, namun sekarang berubah dalam relasi dukungan yang artinya bersepakat melakukan rekonsiliasi.

Alasannya rekonsiliasi, kata dia, bisa bermacam-macam walaupun secara teoritik dilandaskan dua hal, yaitu telah saling memaafkan dari kedua pihak dan alasan kedua adalah "rational exchange" atau ketika dua pihak mengatasi dendam pribadi agar bisa mencapai tujuan kepentigan kelompok.

"Rekonsiliasi antara Khofifah dan Pakde Karwo melalui dukungan Partai Demokrat saya lihat lebih ke alasan kedua, sebab ada kepentingan-kepentingan dalam partai yang hanya bisa dicapai dengan tidak mendukung Gus Ipul," katanya.

Sementara itu, pada sejumlah kesempatan, Pakde Karwo mengaku tak bisa berbuat apa-apa terkait dukungan partainya ke Khofifah, bukan ke Gus Ipul yang telah mendampinginya selama hampir dua periode.

"Secara partai memang mendukung ke Khofifah, tapi saya ini temannya Gus Ipul dan sejak lama bersama memajukan Jatim menjadi seperti sekarang ini," katanya.

Bahkan, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu memberikan mandat khusus kepada Gus Ipul untuk terus memajukan Jatim serta meneruskan syiar Islam dan menguatkan spiritual masyarakat Jatim.

"Saya pesan kepada Gus Ipul untuk memajukan Jatim. Syiar Islam juga harus terus dikumandangkan sehingga masyarakat Jatim bisa terus adem," katanya saat sambutan di Majelis Dzikir Al-Khidmah di Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (5/11).

Menanggapi pesan khusus ini, Gus Ipul mengatakan sudah siap untuk meneruskan amanat yang telah diberikan dan menyiapkannya dengan modal Duit (doa, usaha, ilmu dan tawakkal).

"Ya itu amanah yang diberikan Pakde Karwo kepada saya untuk terus menyelenggarakan majelis dzikir ini setiap tahunnya karena sesuai dengan apa yang saya sampaikan tadi, Duit," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement