REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Partai Demokrasi Indinesia (PDI) Perjuangan Jawa Tengah tidak menutup rapat-rapat pintu koalisi pada hajat pemilihan guberur (pilgub) Jawa Tengah 2018 mendatang. Meski menjadi partai politik (parpol) pemenang pemilu, PDI Perjuangan tetap membuka kesempataan kepada parpol lain untuk memenangkan kursi Jawa Tengah 1.
Ketua DPD PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto, mengatakan selama ini dirinya selalu mengatakan tidak ada reluktansi bagi PDI Perjuangan untuk bergabung dengan parpol lain. Sikap ini, setidaknya sudah ditunjukkan dengan masuknya sejumlah nama kader parpol lain, yang telah mendaftar sebagai calon wakil gubernur (cawagub).
Kader yang dimaksud adalah Ketua DPC PPP Kabupaten Blora, Abu Nafi, serta Bupati Jepara, Ahmad Marzuki. "Keduanya merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP)," kata Bambang di Ungaran, Kabupaten Semarang, akhir pekan kemarin.
Bambang justru mengaku senang jika ada parpol lain ingin bergabung bersama PDI Perjuangan dalam pilgub Jawa Tengah nanti. Disinggung nama yang memiliki peluang besar menerima rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Bambang menegaskan semua yang telah mendaftar melalui PDI Perjuangan Jawa Tengah memiliki peluang yang sama.
Di lain pihak ia juga tidak menampik jika skalasi politik Jawa Tengah menjelang pilgub ini relatif lebih adem. Sebab saat ini sejumlah bakal calon juga sudah mulai turun semua ke wilayah-wilayah untuk berkomunikasi dengan struktural partai.
Saat disinggung survei elektabilitasbakal calon di internal PDI Perjuangan, Bambang menegaskan sebelum pertemuan bakal calon yang mendaftar melalui partainya sudah dilakukan survei. Hasilnya juga sudah disampaikan kepada seluruh bakal calon. Dari hasil survei ini nama Ganjar Pranowo disebut Bambang masih cukup kuat di Jawa Tengah.
'Meski begitu, ini merupakan hasil survei, semua bakal calon sampai saat ini masih memiliki peluang yang sama," kata Bambang.