Sabtu 04 Nov 2017 00:38 WIB

Flyover Retak, Pemkot Lampung Bantah Kegagalan Konstruksi

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Elba Damhuri
 Flyover di Lampung yang retak, Rabu (1/11).
Foto: Mursalin Yasland/Republika
Flyover di Lampung yang retak, Rabu (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung membantah keretakan dinding jembatan layang (flyover) di depan Mal Boemi Kedaton (MBK) Bandar Lampung disebabkan cor semen belum matang. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung telah mengecek keretakan tersebut bukan karena kegagalan konstruksi.

Pemantauan Republika di lokasi dinding keretakan jembatan layang MBK, Jumat (3/11), perbaikan keretakan sudah dilakukan pihak kontraktor PT Dewanto Cipta Karya (DCK). Para pekerjanya memoles keretakan dinding sisi depan MBK, yang masih terlihat jalur keretakannya. Aktivitas pembangunan jembatan layang MBK tersebut sudah memasuki konstruksi 50 persen.

Menurut Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Bandar Lampung Syamsul Rahman, keretakan diduga karena kurang pemadatan saat pengecoran antar-rangkaian. "Bukan kegagalan konstruksi," katanya kepada wartawan.

Baca Juga: Cuma di Lampung, Flyover Retak Anggota DPRD Omelin Wartawan

Syamsul mengatakan hasil pengecekan di lokasi keretakan tidak menemui masalah, karena bukan kegagalan konstruksi. Pihak kontraktor, menurut dia, telah menjamin konstruksi jembatan layang masih aman, dan telah melakukan perbaikan atas keretakan dinding jembatan tersebut.

Komisi III DPRD Bandar Lampung telah meninjau lokasi dinding yang retak di jembatan layang yang menghubungan Jalan Teuku Umar Jalan Zainal Abidin Pagaralam tersebut pada Selasa (31/10). Anggota Komisi III Heriyadi Fayacoen mengatakan, kunjungan tersebut ingin mengecek kabar keretakan konstruksi dinding jembatan layang.

Selain itu, pihaknya ingin melihat prosedur teknis yang dijalankan kontraktor dan pekerjanya. "Kami datang untuk memastikan keretakan dinding," katanya.

Keretakan dinding jembatan layang di depan MBK sempat menjadi viral di media sosial. Keretakan dinding terlihat di depan Rumah Makan Bumbu Desa dan depan Gang Balau.

Diduga keretakan dinding terjadi karena pemadatan tanah pijakan tanjakan jembatan tidak sempurna, sehingga kendaraan berat yang melintas membuat dinding bergerak. Selain juga karena kondisi coran masih muda.

Isu keretakan jembatan layang berasal dari Komisi III DPRD Bandar Lampung saat dengar pendapat dengan Dinas PU di ruang Komisi III, Senin (30/10). Sekretaris Komisi III Ahmad Riza mengatakan diduga retaknya kontruksi sambungan beton ditemukan di depan Rumah Makan Bumbu Dapur. Ia meminta Dinas PU mengecek retaknya jembatan tersebut.

Setelah terdapat lima jembatan layang dan tiga jembatan sedang dalam pembangunan, Pemkot Bandar Lampung berencana akan menambah lagi tiga jembatan layang lagi. Pemkot mengklaim pembangunan 11 jembatan layang dapat mengatasi kemacetan arus lalu lintas di dalam kota.

Pemkot Bandar Lampung mulai melakukan studi kelayakan pembangunan tiga jembatan layang. Tiga wilayah yang menjadi titik pembangunan, yakni di Simpang Empat Jalan Cut Nyak Dien Tamin KH Agus Salim, Jalan Untung Suropati RA Basyid, Jalan Kapten Abdul Haq H Komarudin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement