Sabtu 04 Nov 2017 07:07 WIB

Imunisasi MR Telah Menjangkau 35 Juta Anak di Pulau Jawa

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Dokter menyuntikkan vaksin campak dan rubella (measles and rubella/MR) kepada anak dengan faktor risiko kondisi ikutan pascaimunisasi di RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (23/8).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Dokter menyuntikkan vaksin campak dan rubella (measles and rubella/MR) kepada anak dengan faktor risiko kondisi ikutan pascaimunisasi di RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, pada akhir periode kampanye imunisasi measles rubella (MR) pada 14 Oktober 2017, total 35.141.969 anak di Pulau Jawa telah mendapat imunisasi. Artinya target yang ditetapkan telah tercapai hingga 100 persen.

Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) KemenkesMohamad Subuh, imunisasi ini dilakukan di enam provinsi di Pulau Jawa, 119 kabupaten, 35 juta anak. Hanya dalam 10 pekan, Pemerintah Indonesia, didukung oleh United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), organisasi kesehatan dunia (WHO),Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), Palang Merah Indonesia (PMI), dan organisasi-organisasi mitra, telah melaksanakan kampanye imunisasi terbesar dalam sejarah Indonesia untuk mencegah penularan penyakit Campak dan Rubella.

"Kampanye yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada Agustus tahun ini, melampaui target cakupan 95 persen untuk Fase 1," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (3/11).

Ia menambahkan, suksesnya fase pertama ini adalah buah dari kerja sama petugas kesehatan, pemimpin masyarakat, petugas mobilisasi sosial dan ribuan kader kesehatan di penjuru Pulau Jawa. Dari tingkat nasional hingga ke tingkat desa, dari sekolah hingga ke rumah, mereka bekerja sama untuk memastikan semua keluarga mendapat informasi tentang imunisasi ini dan semua anak yang masuk kelompok sasaran mendapat imunisasi.

Keberhasilan Fase 1 Kampanye Imunisasi MR adalah hasil dari koordinasi dengan kementerian dan organisasi-organisasi lain, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama serta organisasi profesi diantaranya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Komite Nasional Pencegahan Gangguan Pendengaran dan Ketulian atauKomnas (PGPKT) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). "Tahun depan, Indonesia akan memulai Kampanye Imunisasi MR Fase 2 di provinsi-provinsi lain di luar Jawa dan kami ingin mereplikasi kesuksesan ini, dengan dukungan dari UNICEF, WHO dan GAVI," ujarnya.

Dalam rangka menyukseskan kampanye ini, Kemenkes mendistribusikan sejumlah 4.777.150 vial vaksin MR beserta alat suntik dan logistik pendukungnya, buku Petunjuk Teknis pelaksanaan, serta materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang digunakan sebagai media sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu, untuk menyosialisasikan kegiatan ini ke masyarakat luas, Kemenkes juga bekerja sama dengan UNICEF telah membuat iklan layanan masyarakat, baik ditayangkan di televisi maupun radio.

Kemenkes ditambah dengan dukungan hibah luar negeri GAVI. Jumlah ini belum termasuk pembiayaan yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta sumber lainnya yang sah. Faktor sukses lainnya adalah peran teknologi inovatif untuk pengumpulan data laporan kemajuan cakupan harian secara langsung. Pemantauan kemajuan secara daring dan melalui telepon seluler memungkinkan Kemenkes dan para mitra mengidentifikasi wilayah-wilayah berisiko tinggi lebih awal dan memberikan dukungan tambahan yang diperlukan.

Pjs Kepala Perwakilan WHO di Indonesia, Vinod Bura mengatakan, Indonesia telah sukses menjangkau 35 juta anak melalui imunisasi Campak dan Rubella di Pulau Jawa. WHO, kata dia, bekerja sama dengan Kemenkes, pemerintah daerah dan para mitra. "Kami memberikan dukungan strategis di wilayah-wilayah berisiko tinggi dengan mengerahkan 27 konsultan untuk pelatihan, serta pemantauan dan evaluasi."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement