Jumat 03 Nov 2017 08:04 WIB

Wow, Naik Bajaj Pun Kini Bisa Pakai Uang Elektronik

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Andi Nur Aminah
Penumpang turun dari Bajaj Qute di Kawasan Mangga Dua (ilustrasi)
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Penumpang turun dari Bajaj Qute di Kawasan Mangga Dua (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan uang elektronik terus merambah ke moda transportasi lain. Setelah Kereta Rel Listrik (KRL) dan bus Transjakarta, kini uang elektronik juga dapat digunakan untuk membayar ongkos bajaj. Namun, berbeda dengan KRL dan Transjakarta yang harus menggunakan kartu, pembayaran uang elektronik untuk bajaj dilakukan melalui aplikasi dompet elektronik Paypro.

Chief Marketing Officer PayPro Heidi Bokau menjelaskan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah koperasi bajaj yang memiliki lebih dari 800 kendaraan angkutan. Nantinya, bajaj yang menerima pembayaran elektronik akan dilengkapi dengan QR Code. "Aplikasi PayPro ditargetkan akan bisa mulai digunakan pada akhir November," kata Heidi, dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11).

Menurut Heidi, PayPro memilih bekerja sama dengan bajaj karena saat ini penggunanya masih cukup banyak. Sehingga, ia memandang bajaj dapat menjadi sarana yang tepat untuk mengedukasi masyarakat mengenai transaksi nontunai. Hal ini juga sekaligus untuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang sedang digalakkan pemerintah.

Setelah bajaj, Paypro menargetkan aplikasi dompet elektroniknya dapat digunakan untuk pembayaran angkutan umum yang lain. Ketua organisasi angkutan daerah (Organda) DKI Jakarta Shafruan Sinungan menilai, penerapan transaksi nontunai di angkutan umum merupakan sebuah terobosan yang positif untuk industri transportasi di Indonesia. "Kemajuan teknologi harus disikapi dan masyarakat harus biasa pakai uang elektronik seperti tol," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement