REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kupang mencatat 123 rumah warga di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur rusak terdampak hujan badai yang terjadi, Kamis (2/11), siang tadi.
"Kejadian hujan dan angin kencang berupa badai itu terjadi secara tiba-tiba sekitar pukul 12.00 Wita," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang Ade Manafe, kepada Antara di Kupang, Kamis.
Dia mengatakan, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian material karena keruskan rumah warga itu diperkirakan mencapai jutaan rupiah. Ade menyebut, dari jumlah 123 unit rumah yang rusak itu, yang terkategori rusak berat berjumlah 34 unit, rusak sedang 67 unit dan rusak ringan sebanyak 22 unit rumah.
"Rata-rata rumah yang rusak itu, selain terangkat atap bangunan rumah, juga ada yang terhempas sebagian dinding tembok rumahnya," kata Ade.
Selain rumah, warga yang terdampak bencana yang melanda warga di RT 01, RW 03 itu berjumlah 108 orang dengan tiga orang di antaranya adalah balita. "Semuanya sudah bisa diamankan dan tidak mengalami korban jiwa," kata Ade.
Pemerintah Kota Kupang melalui BPBD sudah menyalurkan sejumlah bantuan sebagai tanggap darurat bagi para korban bencana hujan badai itu, sambil menanti aksi bantuan permanen yang masih akan dilakukan pascamenghitung jumlah kerugian dan kebutuhan warga terdampak.
Sejumlah bantuan sebagai tanggap darurat yang sudah disampaikan ke warga terdampak, antara lain, terpal, family kit, kidware, pakaian, makanan siap saji dan sejumlah obat-obatan.
BPBD lanjut Ade juga bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk memastikan kesiapan obat-obatan dan paramedis dalam menangani para korban. "Jadi jika ada yang sakit langsung diperiksa untuk diberikan layanan pengobatan memadai," katanya.
Ade mengatakan, para korban sampai malam ini masih tetap bertahan di rumah masing-masing dan tidak diungsikan. "Warga masih bertahan di rumahnya masing-masing. Bagi yang atapnya roboh dibantu terpal untuk menggantikan atap rumahnya," kata Ade.
Dia berharap warga untuk terus mewaspadai badai susulan dan langsung melaporkan segala kejadian yang dialami ke posko BPBD atau ke aparat pemerintah kelurahan untuk segera diberikan penanganan. "Kita akan langsung memberi respon segera untuk memastikan tidak terjadi korban jiwa," kata Ade.