Kamis 02 Nov 2017 08:56 WIB

Jembatan Retak, Kenapa Anggota DPRD Lampung Ini Ngamuk?

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
 Flyover di Lampung yang retak, Rabu (1/11).
Foto: Mursalin Yasland/Republika
Flyover di Lampung yang retak, Rabu (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah berjalan 50 persen, proyek pembangunan jembatan layang (flyover) di depan Mal Boemi Kedaton (MBK) yang menghubungkan Jalan Teuku Umar Jalan ZA Pagaralam mengalami keretakan di dindingnya. Komisi III DPRD Bandar Lampung meninjau ke lokasi proyek, namun salah seorang anggotanya malah memarahi dan arogan kepada wartawan yang meliput. Mengapa sampai sang wakil rakyat ini mengamuk?

Salah seorang anggota Komisi III DPRD Bandar Lampung Yuhadi, di sela-sela kunjungan itu tampak berang gterhadap wartawan. Yuhadi yang juga menjabat ketua DPD II Partai Golkar Bandar Lampung itu berang pada jurnalis yang hadir. Ia memarahi dan bersikap arogan kepada wartawan lantaran pemberitaan yang menyebutkan pernyataannya bahwa keretakan dinding jembatan karena menggunakan 'besi banci' (nonstandar).

Ia membantah telah mengeluarkan pernyataan proyek pembangunan jembatan layang di depan MKB menggunakan 'besi banci'. "Mahal  jengkol (anggota DPRD) gua ini. Satu miliar lebih gua keluar duit, jadi dewan ini. Berantem juga gua ini mau. Gua juga preman," kecam Yuhadi.

Menurut dia, persoalan besi ukuran 13 ke atas bukan besi banci (Non-SNI), tetapi ukuran 13 ke bawah ada 'besi banci'. Ia mengaku pernah sebagai kontraktor sebelum jadi wakil rakyat. "Gini-gini gua mantan kontraktor, malu gua sebagai anggota dewan, kalau komentar 'besi banci'. Mana ada flyover pakai 'besi banci'," katanya dengan nada tinggi.

Kunjungan Komisi III DPRD Bandar Lampung tersebut bersama pejabat Dinas Pekerjaan Umum Kota. Kehadiran wakil rakyat tersebut, setelah media lokal gencar memberitakan keretakan pembangunan jembatan layang di jalan nasional, padahal belum difungsikan.

Anggota Komisi III DPRD Heriyadi Fayacoen mengatakan kunjungan tersebut ingin mengecek kabar keretakan konstruksi dinding jembatan layang. Selain itu, pihaknya ingin melihat prosedur teknis yang dijalankan kontraktor dan pekerjanya. "Kami datang untuk memastikan keretakan dinding," katanya.

Keretakan dinding jembatan layang di depan MBK sempat menjadi viral di media sosial. Keretakan dinding terlihat di depan Rumah Makan Bumbu Desa dan depan Gang Balau. Diduga keretakan dinding tersebut, karena pemadatan tanah pijakan tanjakan jembatan tidak sempurna, sehingga kendaraan berat yang melintas membuat dinding bergerak, selain juga karena kondisi coran masih muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement