Kamis 02 Nov 2017 08:45 WIB

Proyek Jembatan Layang di Bandar Lampung Retak

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Flyover di Lampung yang retak, Rabu (1/11).
Foto: Mursalin Yasland/Republika.
Flyover di Lampung yang retak, Rabu (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah berjalan 50 persen, proyek pembangunan jembatan layang (flyover) di depan Mal Boemi Kedaton (MBK) yang menghubungkan Jalan Teuku Umar Jalan ZA Pagaralam mengalami keretakan di dindingnya. Komisi III DPRD Bandar Lampung meninjau ke lokasi proyek, namun salah seorang anggotanya malah memarahi dan arogan kepada wartawan yang meliput.

Kunjungan Komisi III DPRD Bandar Lampung tersebut bersama pejabat Dinas Pekerjaan Umum Kota, termasuk wartawan, Rabu (1/11). Kehadiran wakil rakyat tersebut, setelah media lokal gencar memberitakan keretakan pembangunan jembatan layang di jalan nasional, padahal belum difungsikan.

Anggota Komisi IIIDPRD Heriyadi Fayacoen mengatakan kunjungan tersebut ingin mengecek kabar keretakan konstruksi dinding jembatan layang. Selain itu, pihaknya ingin melihat prosedur teknis yang dijalankan kontraktor dan pekerjanya. "Kami datang untuk memastikan keretakan dinding," katanya.

Keretakan dinding jembatan layang di depan MBK sempat menjadi viral di media sosial. Keretakan dinding terlihat di depan Rumah Makan Bumbu Desa dan depan Gang Balau. Diduga keretakan dinding tersebut, karena pemadatan tanah pijakan tanjakan jembatan tidak sempurna, sehingga kendaraan berat yang melintas membuat dinding bergerak, selain juga karena kondisi coran masih muda.

Di sela-sela kunjungan itu, salah seorang anggota Komisi III DPRD Bandar Lampung Yuhadi, yang juga menjabat ketua DPD II Partai Golkar Bandar Lampung berang dengan wartawan yang hadir dalam kunjungan tersebut. Ia memarahi dan bersikap arogan kepada wartawan lantaran pemberitaan yang menyebutkan pernyataannya bahwa keretakan dinding jembatan karena menggunakan besi banci (nonstandar).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement