REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tinggal menghitung hari, Amorphophallus titanum atau biasa disebut bunga bangkai diperkirakan akan mekar di Kebun Raya Bogor. Bunga bangkai tersebut adalah tumbuhan pengembangan kawasan terpadu (PKT) Kebun Raya LIPI hasil eksplorasi dan penelitian bersama Kebun Raya Liwa Lampung.
Peneliti PKT Kebun Raya LIPI, Yuzammi mengungkapkan, bunga bangkai merupakan salah satu jenis tumbuhan dari suku Araceae atau talas-talasan. Tumbuhan itupun dapat tumbuh hampir pada semua kondisi alam Indonesia, asalkan tanahnya tidak padat dan mempunyai porositas yang bagus.
Keunikan Bunga Bangkai ini terdapat pada perbungaan yang terbesar di antara jenis-jenis bunga bangkai yang lainnya. "Kebun Raya Bogor sendiri baru mengoleksi sekitar 11 jenis Amorphophallus," kata Yuzammi melalui siaran pers kepada Republika.co.id, Selasa (1/11).
Yuzammi menerangkan, pertumbuhan bunga bangkai yang menggunakan pot juga hampir sama dengan menumbuhkannya di tanah. Namun, yang perlu diperhatikan adalah besaran pot yang akan digunakan.
Pot tersebut, lanjut di, tentunya harus lebih besar dari umbi yang akan ditanam. Media yang digunakan juga merupakan campuran tanah dan kompos. "Medianya harus poros, sehingga air tidak menggenang bila disiram," kata dia.
Yuzammi menambahkan, jenis Amorphophallus titanum hanya ada di hutan-hutan di pulau Sumatra yang tersebar mulai dari Aceh sampai ke Lampung. Sampai saat ini, Indonesia mempunyai sekitar 26 jenis dari 220 jenis yang tersebar di seluruh dunia.
"Jumlah jenis bunga bangkai di Indonesia mungkin dapat bertambah lagian sejalan dengan penemuan jenis baru di alam," jelas Yuzammi.
Dia menyebut, merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999, kelangkaan Amorphophallus titanum termasuk ke dalam jenis yang dilindungi dengan status konservasi vulnerable. Di bidang penelitian Bunga Bangkai, PKT Kebun Raya LIPI juga telah melakukan penelitan yang cukup banyak mulai dari kultur jaringan, genetika, studi ekologi, mikrobiogi, perbanyakan dengan umbi, biji dan stek daun, polinasi buatan dan induksi perbungaan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
