Rabu 01 Nov 2017 06:43 WIB

Petaka Pagi di Pasa Ateh

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Kebakaran hebat terjadi di Pasar Ateh (Pasar Atas) Bukittinggi pada Senin (30/10) pagi.
Foto: Republika/Sapto Andika
Kebakaran terjadi di Pasa Ateh (Pasar Atas) Bukittinggi, Senin (30/10).

Namun derita ternyata tak hanya menimpa para pedagang yang memiliki kios di Pasar Atas Bukittinggi. Di tenda darurat yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerag (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) di halaman Jam Gadang, terbaring seorang perempuan paruh baya.

Menurut penuturan Nurul, salah satu petugas kesehatan di sana, perempuan yang ia tangani sempat pingsan begitu melihat kondisi Pasar Atas yang ludes dilalap api. "Ibu ini bukan pemilik kios. Namun ia menyetor dagangan ke para pedagang di Pasar Atas. Langganan Ibu ini ada banyak di sini. Beliau terkejut tahu kios-kios habis," ujar Nurul.

Kebakaran yang melahap habis sebagian besar Pasar Atas Bukittinggi pada pagi itu memang menyisakan duka bagi para pedagang. Duka, karena tempat mereka mencari rezeki lenyap dalam sekejap. Bahkan kerugian akibat kebakaran yang melanda Pasar Atas ditaksir mencapai Rp 1,5 triliun. Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayinto menyebutkan, kepastian total angka kerugian masih akan didalami oleh Pemerintah Kota Bukittinggi.

Seluruh kerugian termasuk 357 kios di lantai dua Pasar Atas Bukittinggi yang terbakar langsung. Rinciannya, sebanyak 60 kios di Blok A, 117 kios di Blok B, 155 kios di Blok C, dan 24 kios di Blok D. Meski tak seluruh kios terbakar, namun Pemprov Sumatra Barat dan Pemkot Bukittinggi sepakat untuk menutup sementara Pasar Atas dan memindahkan seluruh pedagang ke lokasi baru.

Dalam kunjungannya ke lokasi kebakaran di Pasar Atas, Irwan menyebutkan, bahwa kerugian ekonomi yang dialami akibat kebakaran tak hanya dirasakan oleh Bukittinggi, namun perekonomian Sumatra Barat secara menyeluruh. Alasannya, Bukittinggi merupakan salah satu pusat perdagangan terbesar di Sumatra Barat dan Pasar Atas menjadi urat nadi perputaran uang di Bukittinggi.

Sebagai langkah awal, pihaknya akan melakukan kajian komprehensif bersama dengan kepolisian untuk mencari solusi atas terbakarnya pasar terbesar di Bukittinggi tersebut. Kepolisian akan membedah penyebab kebakaran yang menghanguskan seluruh lantai dua Pasar Atas. Sementara Pemkot Bukittinggi dan Pemprov Sumatra Barat akan memutar otak terkait relokasi pedagang dan pembangunan Pasar Atas selanjutnya.

"Kami akan evaluasi karena ini (Pasar Atas) sudah 4 kali terbakar. Penyebabnya diperkirakan sama dengan kejadian tahun 1998 dan 1970 silam, yakni masalah kelistrikan," ujar Irwan usai berkeliling memantau kios-kios yang hangus terbakar dan berkomunikasi dengan pedagang yang mengevakuasi dagangannya.

Berbagai opsi pembangunan Pasar Atas ke depan sudah ada dalam pemikiran pemerintah. Irwan menyebutkan, sejumlah opsi yang mungkin dilakukan adalah melakukan rehabilitasi bangunan yang terbakar atau membangun ulang gedung Pasar Atas secara menyeluruh. Hanya saja Irwan mengatakan, bahwa seluruh opsi belum bisa dibicarakan saat ini karena masih membutuhkan kajian mendalam dari berbagai pihak.

"Tapi apakah layak direhab karena sudah 4 kali terbakar? Atau mau dibangun ulang? Apapun nanti kita tunggu kajian. Yang penting terbaik untuk pedagang," ujar Irwan.

Rencananya, periode tanggap darurat akan diberlakukan selama sepakan ke depan. Secara bertahap, Pemkot Bukittinggi akan menyiapkan lahan baru bagi para pedagang di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bukittinggi. Ribuan pedagang dari Pasar Atas akan menggunakan lokasi yang baru di Jalan Perintis Kemerdekaan. Pemkot Bukittinggi diminta segera merampungkan perencanaan pembangunan pasar sementara dalam beberapa pekan ini.

"Kepada pedagang, saya minta bersabar. Ini musibah. Kami butuh dukungan agar bisa segera mencarikan solusi terbaik. Semoga bisa segera kembali berjualan," ujar Irwan.

Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menambahkan, pihaknya akan mencari ruang yang masih tersisa untuk menganggarkan pembangunan pasar sementara. Diperkirakan dibutuhkan dana hingga miliaran rupiah untuk merampungkan tempat penampungan bagi pedagang di Jalan Perintis Kemerdekaan. "Saya sudah minta seluruh perangkat daerah kerja siang-malam untuk selesaikan lokasi penampungan," kata Ramlan.

Rencananya besok Selasa (31/10) seluruh pedagang Pasar Atas diundang untuk berdialog dengan Wali Kota Bukittinggi di Balaikota. Dalam dialog tersebut akan dibahas solusi mana yang terbaik pagi seluruh pedagang.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat melahap lantai 2 dan sebagian lantai 3 kawasan pertokoan Pasar Atas di Bukittinggi pada Senin (30/10) pagi. Kebakaran diketahui mulai terjadi sejak sekitar pukul 05.40 WIB dan baru berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 11.00 WIB tadi. Hingga sore ini, sebagian pedagang masih tampak mengevakuasi barang dagangan yang masih selamat dari kebakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement