Selasa 31 Oct 2017 20:38 WIB

Enam Petugas Puskesmas Arwanop Dievakuasi ke Timika

Suasana Lapangan Terbang Perintis Arwanop, Distrik Tembagapura, Timika, Papua, Kamis (29/6).
Foto: Antara/Spedy Paereng
Suasana Lapangan Terbang Perintis Arwanop, Distrik Tembagapura, Timika, Papua, Kamis (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Manajemen PT Freeport Indonesia membantu mengerahkan helikopter untuk membantu mengevakuasi petugas kesehatan dari Puskesmas Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Selasa (31/10). Sebanyak enam orang petugas kesehatan dievakuasi dari Puskesmas Arwanop menuju Kota Timika.

Evakuasi tersebut dilakukan berdasarkan permohonan Kepala Puskesmas Arwanop Yohanes Solme, kepada Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Philipus Kehek, yang diteruskan kepada SLD Freeport. "Yang tadi dievakuasi berjumlah tujuh orang diantaranya enam petugas kesehatan yang ada di kampung Omponi-Arwanop dan satu ibu guru," kata Yohanes.

Sementara itu, enam petugas kesehatan lain yang ada di kampung Baluni beserta empat guru yang ada di Omponi agendanya akan dievakuasi pada Rabu (1/11). Yohanis mengatakan, langkah untuk mengevakuasi tenaga kesehatan di wilayah itu bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat teror penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Tembagapura sejak Sabtu (21/10) hingga Ahad (30/10).

Selain itu, Yohanes bersikeras untuk mengevakuasi petugas kesehatan menyusul pesan singkat yang dikirim oleh salah satu petugas kesehatan terkait permintaan evakuasi. Pesan singkat melalui telepon selulernya tersebut segera ditindaklanjuti Yohanis lantaran tidak adanya jaminan keamanan kepada para petugasnya.

Lagi pula sejumlah karyawan Freeport yang sementara mengerjakan proyek di wilayah itu sudah terlebih dahulu dievakuasi oleh Freeport. Selain itu, perumahan petugas kesehatan dan para guru di Omponi terletak jauh dari pemukiman warga. "Kita tidak mau ambil resiko, apapun yang terjadi mereka harus segera dievakuasi," ujarnya.

Sebanyak tujuh orang yang dievakuasi hari Selasa (31/10) terdiri dari dua laki-laki dan lima perempuan. Sementara yang rencananya akan dievakuasi pada Rabu (1/11) pagi yaitu enam petugas kesehatan yang ada di kampung Baluni terdiri dari tiga perempuan dan tiga laki-laki ditambah dengan empat guru (laki-laki) yang masih ada di kampung Omponi.

Sebelumnya, sejumlah petugas kesehatan yang ada di kampung Banti, Distrik Tembagapura beserta para guru dievakuasi ke Tembagapura bersama dengan pasien-pasien yang saat itu dirawat di Rumah Sakit Banti pada Jumat (27/10) menyusul penembakan terhadap mobil ambulans di Kampung Utikini Lama yang berisi tenaga medis dan seorang ibu yang seusai melahirkan pada Selasa (24/10).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement