Selasa 31 Oct 2017 15:44 WIB

Ikatan Wanita Sulawesi Selatan Apresiasi Novel Silariang

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andi Nur Aminah
Peluncuran novel Silariang
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Peluncuran novel Silariang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) mengapresiasi novel adaptasi skenario berjudul Silariang: Cinta yang (tak) Direstui. Buku karya Oka Aurora itu berkisah tentang fenomena kawin lari atau dikenal dengan istilah silariang dalam masyarakat Bugis Makassar.

Novel yang ditulis berdasarkan cerita asli dari Ichwan Persada tersebut sarat konten budaya Bugis Makassar namun dikemas dalam gaya populer yang kekinian. Film berjudul sama yang merupakan sumber asal dari novel rencananya dirilis pada akhir 2017 atau awal 2018.

"Insya Allah penonton filmnya akan membludak dan menjadi pelajaran bagi anak muda dan orang tuanya," ujar Nurwasih Nur Aziz, Ketua Umum PP IWSS, pada acara Tasyakuran HUT ke-40 IWSS di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata RI, Jakarta, lewat rilis pers yang diterima Republika.co.id.

Pegiat literasi Maman Suherman, juga menyampaikan apresiasi dan menilai novel tersebut cukup istimewa. Menurut dia, jalinan cerita dalam Silariang: Cinta yang (tak) Direstui perlahan-lahan membuka tirai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mendesak untuk dituntaskan.

"Apa artinya hidup jika semua kemewahan kita miliki, kecuali kemewahan mencintai semau hati? Tapi untuk apa cinta kalau akhirnya dibunuh dan mati? Dan untuk apa juga tetap hidup kalau tanpa cinta?" ungkapnya.

Novel bercerita tentang kisah cinta pasangan muda bernama Yusuf dan Zulaikha. Yusuf adalah jurnalis dengan latar belakang keluarga berstatus sosial terpandang, namun lamarannya ditolak oleh keluarga Zulaikha karena ia tidak memiliki darah bangsawan.

Oka Aurora dan Ichwan Persada selaku penulis dan pencetus ide cerita berharap novel maupun film bisa menjadi jembatan komunikasi yang mungkin macet antara anak dan orang tua. Bagi yang penasaran ingin membaca, novel telah tersedia di Gramedia, Toga Mas, Gunung Agung, dan toko buku lain di kota-kota besar Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement