REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika mempersilakan pengungsi yang sudah siap untuk pulang agar kembali ke rumah masing-masing, pascapenurunan status vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, dari Awas ke Siaga.
"Kalau mau pulang silakan, kalau sudah senang di situ (di pengungsian) tidak apa-apa. 'Nggak mungkin kita paksa. Zaman sekarang nggak ada main paksa," kata Pastika saat berbincang dengan para awak media di Denpasar, Senin.
Menurut dia, jika pengungsi masih mau bertahan di pengungsian, sepanjang masih ada logistiknya tetap akan diizinkan dan tidak masalah. "Hanya kami sendiri merasa kalau itu tidak pulang, kasihan mereka 'nggak bisa kerja. Hidup di pengungsian itu bukan hidup yang normal, nggak enak," ucapnya.
Pastika menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan langkah pemaksaan kepada warga, kecuali jika warga tetap bersikukuh tinggal di wilayah kawasan rawan bencana saat erupsi benar-benar terjadi. "Kita juga nggak mau rakyat kita mati konyol," ujarnya.
Orang nomor satu di Pemperov Bali itu juga mau menepis wacana yang menyatakan bahwa pemerintah takut rugi jika pengungsi tinggal berlama-lama di tempat pengungsian. "Tidak ada yang takut rugi, memang yang rugi siapa? Tidak ada yang takut rugi, emangnya dagang kita? Nggak ada yang rugi kok," katanya.
Dalam kondisi ancaman bencana seperti ini, kata Pastika, tidak ada keuntungan, tidak ada kerugian, karena semuanya ditujukan untuk rakyat. "Namanya rakyat, harus kita bantu. Itulah kewajiban pemerintah, 'ngurus rakyat dengan sebaik-baiknya," ucap Pastika.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menurunkan status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga) pada 29 Oktober 2017, pukul 16.00 Wita.
"Perubahan status berdasarkan hasil pengamatan yang ada dan aktivitas kegempaan menurun cukup drastis selama sembilan hari terakhir. Selain itu, manifestasi permukaan (kawah) juga begitu yakni asap mulai berkurang berdasarkan hasil verifikasi 'drone'," kata Kepala PVMBG Kasbani, di Pos Pengamatan Gunung Agung, Karangasem, Ahad (29/10).
Pengungsi yang sebelumnya berjumlah total 133.457 jiwa yang tersebar di 385 titik, sebagian besar boleh pulang karena tempat tinggal mereka di luar radius 6 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung dan juga 7,5 kilometer perluasan sektoral ke arah utara-timur laut, tenggara-selatan-barat daya.