Senin 30 Oct 2017 19:51 WIB

Polisi Selidiki Kelalaian Penyebab Robohnya Flyover Pasuruan

Rep: Mabruroh/ Red: Andri Saubani
Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim melakukan penyelidikan di lokasi girder proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) yang ambruk di Desa Cukurgondang, Grati, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (30/10).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim melakukan penyelidikan di lokasi girder proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) yang ambruk di Desa Cukurgondang, Grati, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengatakan kasus ambruknya Flyover Pasuruan-Probolinggo akan diusut tuntas. Polisi juga akan membuktikan bahwa ada kelalaian yang telah dilakukan sehingga menyebabkan nyawa seseorang meninggal dunia.

"Lalai itu pasti, pasti, tinggal kita membuktikan saja," ujar Barung melalui sambungan telepon di Jakarta, Senin (30/10).

Untuk membuktikan dugaan kelalaian yang dilakukan oleh PT Waskita tersebut, kepolisian pun mulai melakukan penyelidikan hari ini. Setelah sebelumnya mereka disibukkan untuk melakukan proses mengevakuasi korban dan pengaturan lalulintas.

"Hari ini, (pertama) kita masuk ke pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) untuk melihat konstruksi itu," ujarnya.

Tujuan penyelidikan, terang Barung, untuk melihat, menganalisis, dan mengevaluasi atas peristiwa ambruknya girder pada Ahad (29/10) kemarin. Sehingga kemudian, hasil uji labfor tersebutmendapatkan kesimpulan dan kecocokan dengan fakta-fakta di lapangan.

"Ini memakan waktu, tidak bisa satu pekan dua minggu ya (untuk membuktikan dugaan kelalaian)," ujar dia.

Selain pemeriksaan labfor, kedua, penyidik juga melakukan identifikasi seberapa panjang flyover yang tengah dibangun itu roboh dan berapa berat girder yang menimpa korban. Serta tidak ketinggalan juga pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen.

"Jadi kita akan melakukan identifikasi berapa meter yang roboh, berapa ton yang menimpa itu, semua diidentifikasi termasuk dokumen," ungkapnya.

Pada saat yang bersamaan juga, polisi mengumpulkan saksi-saksi di lokasi kejadian untuk kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan. Namun yang satu ini, tambahnya, tentu tidak dilakukan dalam waktu dekat mengingat masih dalam suasana duka.

"Yang ketiga, kita akan masuk pada pencatatan saksi-saksi yang bakal kita panggil untuk kita," ucap Barung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement