Senin 30 Oct 2017 18:58 WIB

Masjid Dibongkar, Proyek Tol Semarang-Solo Dilanjutkan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Masjid Baitul Rokhim masih bertahan di lokasi penataan lahan proyek jalan tol Semarang- Solo seksi IV ruas Salatiga- Boyolali di Dusun Geneng, Desa Timpik, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Kamis (19/10).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Masjid Baitul Rokhim masih bertahan di lokasi penataan lahan proyek jalan tol Semarang- Solo seksi IV ruas Salatiga- Boyolali di Dusun Geneng, Desa Timpik, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Kamis (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kesepakatan pembangunan dicapai. Senin (30/10), PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) akhirnya merobohkan bangunan masjid Baitul Rokhim yang sebelumnya masih berdiri di right of way (ROW) proyek Jalan Tol Semarang-Solo Seksi IV.

Masjid warga Dusun Geneng, Desa Timpik, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang ini telah rata dengan tanah. Kompensasinya, PT SNJ telah mencairkan biaya pengganti bangunan sebesar Rp 227 juta.

Pihak PT SNJ melalui PT Waskita Karya, selaku pelaksana proyek tol ruas Salatiga-Boyolali ini, juga membangunkan masjid Baitul Rokhim di tempat relokasi dengan melibatkan warga setempat.

“Sehubungan warga menghendaki bangunan dua lantai, maka kekurangan pembiayaanya akan diberlakukan secara swakelola,” ungkap staf ahli Direksi PT Trans Marga Jateng (TMJ), Mochamad Tilawatil Amin.

Sesuai kesepakatan,  biaya pembangunan masjid yang terkena proyek jalan tol ini telah diberikan kepada pihak desa. Adapun kekurangan biaya pembanunan nanti akan diupayakan dan dikelola sendiri oleh warga. “Katanya sudah ada donatur yang jelas dan bisa menutup kekurangan biaya pembangunan masjid Baitul Rokhim tersebut,” ujarnya.

Amin juga menyampaikan, setelah bekas bangunan tempat ibadah ini sudah dibongkar, pekerjaan penataan lahan proyek jalan tol ini pun segera dilanjutkan. Pihaknya menargetkan, proses penataan lahan di eks lokasi masjid ini butuh waktu dua pekan.

Setelah itu, PT Waskita Karya juga akan melanjutkan pekerjaan pembuatan lantai kerja. “Sebab jika dibiarkan berlarut- larut, proses ini bisa menghambat jadwal pekerjaan ke depan,” ujarnya.

Kepala Desa (Kades) Timpik, Suhada yang dikonfirmasi mengatakan, pembongkaran bagian atap, daun pintu, serta jendela dilakukan oleh warga. Sedangkan pembongkaran dinding bangunan dikerjakan pekerja PT Waskita Karya.

Setelah dirobohkan, warga akan bergotong royong membangun masjid di lahan pengganti yang sudah tersedia. Proses pembangunan masjid Baitul Rokhim yang baru ini bakal memakan waktu tiga bulan.

Dasarnya kesepakatan yang telah dicapai antara warga dengan PT SNJ selaku penanggungjawab pekerjaan tol seksi IV ruas Salatiga-Boyolali.

“Selama proses pembangunan kembali masjid ini, 100 kepala keluarga (KK) warga Dusun Geneng sementara menggunakan masjid Dusun Magersari, yang merupakan masjid terdekat dengan dusun Geneng,” katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement