Senin 30 Oct 2017 16:30 WIB

Hujan Deras Timbulkan Sejumlah Kerusakan di Banyumas

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Tanah bergerak ilustrasi
Foto: Antara
Tanah bergerak ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan deras yang berlangsung di wilayah Banyumas Ahad (29/10) sore hingga Senin (30/10), menimbulkan sejumlah kerusakan di wilayah Banyumas. Kerusakan yang ditimbulkan antara lain berupa bangunan yang rusak dan roboh, penyangga jembatan yang hancur terbawa derasnya arus sungai, dan rumah warga yang terancam tanah bergerak.

Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas, Adi Chandra menyebutkan, hujan deras yang terjadi di lereng selatan Gunung Slamet menyebakan sejumlah sungai yang bersumber di wilayah tersebut meluap. Antara lain seperti Sungai Prukut yang melintas di bebepa desa wilayah Kecamatan Cilongok.

''Arus air yang mengalami banjir dengan arus air yang deras, menyebabkan bahu jembatan sepanjang yang ada di Desa Panembangan Kecamatan Cilongok, amblas sedalam 4 meter dan tiang penyangganya ambrol,'' kata dia.

Hal ini menyebabkan jembatan yang merupakan akses penting bagi warga setempat, untuk sementara tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Selain merusak infrastruktur, banjir di Sungai Logawa juga menyebabkan satu unit mobil pickup yang diparkir di tepi singai di Desa Baseh Kecamatan Kedungbanteng, hanyut terbawa banjir. Mobil tersebut, ditemukan sudah mengalami rusak berat beberapa meter dari lokasi.

Mengenai bangunan yang mengalami kerusakan, Komandan Tim Reaksi Cepat (TRS) BPBD Banyumas, Kusworo menyebutkan, antara lain terjadi di Desa Kejawar Kecamatan Banyumas. Di desa itu, bangunan pendopo SMK Negeri 3 Banyumas roboh.

Sedangkan mengenai rumah warga yang rusak, antara lain terjadi di Desa Cirahab Kecamatan Lumbir dimana talud rumah yang ambruk menimpa bagian belakang rumah warga, juga di Desa Sokawera Kecamatan Cilongok dan Desa Kalikesur Kecamatan Kedungbanteng, dimana di masing-masing desa tersebut terdapat satu rumah yang mengalami kerusakan akibat tertimpa longsor.

Selain itu, di Desa Cingebul Kecamatan Lumbir, bencana tanah bergerak telah menyebabkan munculnya retakan tanah sepanjang 15 meter dengan lebar 50 cm. Retakan tanah ini menyebabkan satu rumah warga mengalami kerusakan.

Bencana tanah bergerak, juga terjadi di Desa Cibangkong Kecamatan Pekuncen. Bencana ini menyebabkan salah satu ruas jalan antar desa tidak bisa dilalui kendaraan karena membelah ruas jalan. ''Gerakan tanah menyebabkan tanah mengalami keretakan sepanjang 70 centimeter dengan lebar 40 centimeter. Dalamnya retakan sampai 2 meter,'' kata Kusworo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement